Jakarta, Kabarku.net – Sosok perempuan muda, Zakiah Aini, 25 yang melakukan penyerangan ke Mabes Polri dan disebut Kapolri sebagai lone wolf berideologi ISIS, ternyata sosok pendiam dan rajin beribadah
Hal ini disampaikan El, tetangga Zakiah Aini di Caracas, Jakarta Timur, bahwa perempuan sebagai pribadi pendiam, yang jarang ke luar rumah.
Menurut El, yang mengaku sebagai teman akrab ibu Zakiah, juga menyebut almarhumah dibanggakan keluarganya lantaran rajin beribadah.
“Memang anaknya (Zakiah Aini) jarang ke luar, itu saja intinya yang saya tahu. Kalau kata ibunya sih rajin ngaji, salat, bahkan puasa sunah apa pun sudah dia jalani,” ujar El dilansir detik.com, Kamis (1/4).
EL menambahkan Zakiah merupakan anak yang dibanggakan orang tuanya, karena rajin beribadah.
“Kebanggaan orang tua, rajin, salatnya paling rajin, puasa sunah apa pun dijalani. Intinya, gimana si orang tua namanya anak seperti itu, kan bangga, ya,” ujarnya.
Sementara, Ketua RT 03 RW 10, Ciracas, Jakarta Timur, Kasdi menyatakan, Zakiah Aini dikenal sebagai anak yang pendiam sejak SMP.
“Memang pendiam dia. Katanya semenjak SMP saja dia beda, kata keluarganya,” ujarnya.
Sikap Zakiah lanjut Kasdi, berbeda dengan anggota keluarganya yang lain disebut justru aktif di lingkungan warga. Ibu Zakiah aktif dalam kegiatan PKK dan posyandu RT setempat.
“Ayah-ibunya aktif. Anaknya (Zakiah) doang yang diam di kamar saja. Kalau ke luar itu paling sampai teras, berapa menit, balik lagi ke kamar. Ibunya Zakiah aktif di PKK, posyandu, sama istri saya bareng, aktif. Bapaknya sering ke musala, ngobrol sama warga, bergaul,” ujar Kasdi.
Seperti diketahui Zakiah Aini, seorang diri membawa sepucuk air gun melakukan penyerangan ke Mabes Polri di Jakarta, Rabu (31/3).
Baca juga :
- Ganjar Berhasil Nyalakan Api Abadi Mrapen yang Padam Sejak 2020
- PKS Jateng Santuni Anak Yatim
- Ganjar Akan Hidupkan Api Abadi Mrapen yang Padam Selama 6 Bulan
- Evalusi Uji Coba PTM di Jateng, Ganjar Menyatakan Bagus
- KSR PMI Unit Unisri Akan Gelar Webinar Kesehatan Mental
Polri Kecolongan
Sementara Polri mengakui kecolongan terkait Zakiah yang berhasil masuk ke Mabes Polri dengan membawa senjata air gun dan sempat menembakan enam kali sebelum ditembak mati.
“Itu kenyataan memang (Zakiah) lolos dari penjagaan,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Kamis (1/4).
Rusdi mengatakan sistem pengamanan Mabes Polri dan markas kepolisian di seluruh wilayah Indonesia sedang diaudit pascapenyerangan oleh Zakia Aini.
Polri lanjur Rusdi, menjadikan peristiwa kemarin sebagai pelajaran yang tak boleh terulang. Dia menyebut segala kekurangan sistem pengamanan di markas kepolisian bakal diperbaiki ke depannya.
“Dengan peristiwa kemarin tentunya banyak belajar dari itu semua. Saya katakan akan mengaudit bagaimana pengamanan di Mabes Polri. Kalau masih ada kekurangan, kita perbaiki. Mudah-mudahan hari ini sudah makin baik, kewaspadaan tetap ditingkatkan. Mudah-mudahan tidak terulang lagi kejadian-kejadian semacam ini di Mabes Polri maupun markas-markas polisi di wilayah,” ujarnya.