Semarang, Kabarku.net – Semangat Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dalam menggalakkan pertanian perkotaan tidak hanya sekedar konsep saja.
Konsep itu ditindaklanjuti wali kota Semarang dengan menanam padi pada area kantor Balaikota di Jalan Pemuda Semarang sampai panen.
“Kami membuat ini untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat bahwa dengan lahan yang kecil dan terbatas, masih bisa melakukan upaya ketahanan pangan secara mandiri,” kata Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi saat panen padi di Balaikota, Senin (22/3).
Penanaman padi di kantor Balaikota memang belum signifikan memberikan efek penghijauan di Kota Semarang.
Untuk itu, Hendi mengajak warga pada berbagai kegiatan, untuk melakukan hal yang sama secara masif, sehingga akan memberikan dampak positif yang berlipat.
“Tujuan kita memberi contoh kepada masyarakat sebuah gerakan tidak hanya menghijaukan wilayah, menghijaukan rumah tapi hijau yang kemudian ada manfaatnya, ada masa panen dan sumber pangan,” ujarnya.
Kota Semarang sebagai kota metropolitan, dengan luasan sawah terbatas bila dibandingkan dengan daerah sekitar, bisa melakuakn produktifitasnnya melalui berbagai inovasi.
Meski demikian, lanjut Hendi beserta jajarannya tetap berkomitmen untuk mempertahankan lahan pertanian dan menciptakan urban farming di Kota Semarang.
“Kalau lihat secara struktur topografi Kota Semarang sawahnya cuma 2.300 hektar kalau dibandingkan dengan Kabupaten Semarang yang luas lahan sawahnya 28.000 hektar kecil,” terang Hendi.
Baca juga :
- Ganjar Berhasil Nyalakan Api Abadi Mrapen yang Padam Sejak 2020
- PKS Jateng Santuni Anak Yatim
- Ganjar Akan Hidupkan Api Abadi Mrapen yang Padam Selama 6 Bulan
- Evalusi Uji Coba PTM di Jateng, Ganjar Menyatakan Bagus
- KSR PMI Unit Unisri Akan Gelar Webinar Kesehatan Mental
Kendati demikian, tetap berupaya akan mempertahankan yang ada, karena dalam Perda RT/RW menjaga lahan-lahan pertanian dan lahan-lahan hijau sebagai wilayah konservasi yang harus dipertahankan.
Hendi menambahkan dengan mempertahankan lahan pertanian bukan hanya ketahanan pangan saja yang akan tercukupi, namun juga menjaga lingkungan agar tidak terjadi banjir.
Sementara dalam panen padi pada lima rak dengan hasil panen mencapai 1,5 Kg beras, setelah 113 hari penanaman.
Varietas yang ditanam pun merupakan beras kategori premium yang memiliki nilai jual tinggi, yakni Baroma atau Basmati Aromatik.
Selain padi, beragam tabulampot buah-buahan juga menambah estetika di Taman Balaikota yang biasa digunakan sebagai ruang publik tersebut.
Ke depan demi mendongkrak hasil panen, Dinas Pertanian Kota Semarang akan mengubah media penanaman semula menggunakan rak, menjadi polybag.(Sigit)