Semarang, Kabaku.net – Orang tua di Kota Semarang terpecah dalam menyikapi sekolah tatap muka yang rencananya akan dilaksanakan pada Juli 2021.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri dari hasil survai pendataan yang dilakukan kepada orang tua SD negeri dan swasta beberapa waktu tidak semua orang tua setuju dengan pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Sebanyak 65.000 orang tua setuju sekolah tatap muka dan sebanyak 15.000 orang tua tidak setuju,” katanya di Semarag, Senin (15/3).
Bagi orang tua siswa yang keberatan anaknya belajar langsung di sekolah, sambung Gunawan dibolehkan untuk tetap belajar secara daring di rumah.
“Jadi nantinya ada pembelajaran secara daring dan tatap muka,” ujarnya.
Sebenarnya, kata Gunawan 99% sekolah telah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan pada Juli 2021.
Sekolah mulai tingkat SD dan SMP baik negeri serta swasta telah melakukan persiapan pembelajaran tatap muka.
“Sebagian besar atau 99 persen SD dan SMP negeri dan swasta siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, hanya ada beberapa sekolah belum siap, tapi masih proses,” jelasnya.
Pihak sekolah, lanjut Gunawan, telah menyiapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 ketat, seperti menyediakan tempat untuk mencuci tangan dilengkapi sabun dan cadangan masker.
Baca juga :
- Ganjar Berhasil Nyalakan Api Abadi Mrapen yang Padam Sejak 2020
- PKS Jateng Santuni Anak Yatim
- Ganjar Akan Hidupkan Api Abadi Mrapen yang Padam Selama 6 Bulan
- Evalusi Uji Coba PTM di Jateng, Ganjar Menyatakan Bagus
- KSR PMI Unit Unisri Akan Gelar Webinar Kesehatan Mental
Dalam pelaksanaan nantinya dibatasi hanya 50% dari kapasitas ruang kelas yang ada di sekolah, semisal di SMP bila kelas berkapasitas 32 siswa, maka hanya 16 siswa.
Di samping itu proses kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah juga dibatasi selama tiga jam, tanpa ada istirahat, sehingga kantin sekolah ditutup.
“Pelaksanaan pembelajaran tatap muka sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akan dilaksanakan pada Juli mendatang,” ujar Gunawan.
Menurut pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk sekolah-sekolah yang berada daerah zona hijau bisa dilakukan serentak, sedangkan sekolah yang berada di zona kuning atau merah dilakukan secara bertahap.
Paling penting dalam pembelajaran tatap muka di era new normal adalah para siswa paham mencegah Covid-19, bagaimana dia berangkat dari rumah ke sekolah, di sekolah, dan pulang lagi ke rumah.
“Ini harus dijelaskan pihak sekolah kepada siswa,” tandasnya.