Salatiga, Kabarku.net – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan pengecekan persiapan sekolah di Kota Salatiga menghadapi pembelajaran tatap muka pada 1 Juli 2021.
Ganjar didampingi Wali Kota Salatiga, Yulianto, mengunjungi SMAN 2, SMKN 1, SMPN 6, dan SDN Dukuh 01 Salatiga, untuk memastikan semua sarana prasarana pembelajaran tatap muka terpenuhi.
Saat di SMAN 2 dan SMKN 1, belum ada uji coba simulasi pembelajaran tatap muka. Pihak sekolah masih menggelar rapat dengan wali murid dan komite sekolah terkait persiapannya.
Di SMPN 6 dan SDN Dukuh 01 Salatiga, uji coba simulasi pembelajaran tatap muka sudah dimulai. Para siswa belajar dengan protokol ketat, mengenakan masker, jumlah siswa dibatasi maksimal 50%, dan jam belajar hanya 90 menit.
“Saya ingin memastikan semua sekolah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan ketat,” kata Ganjar.
Ganjar meminta semua sekolah supaya memastikan sarana prasarana protokol kesehatan (prokes) Covid-19 berjalan.
Harus ada tim asesor yang memantau prokes berjalan 100% di semua sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka.
“Harus 100 persen, tidak boleh 99,9 persen. Ya fasilitasnya, prosedurnya, sarana prasarananya dan lainnya. Guru harus memastikan itu berjalan, dan Disdikbud saya minta mengontrol langsung dan memastikan semuanya berjalan,” ujarnya.
Baca juga :
- PKS Jateng Santuni Anak Yatim
- Ganjar Akan Hidupkan Api Abadi Mrapen yang Padam Selama 6 Bulan
- Evalusi Uji Coba PTM di Jateng, Ganjar Menyatakan Bagus
- KSR PMI Unit Unisri Akan Gelar Webinar Kesehatan Mental
- Arifin Mustofa : Penguatan Wawasan Kebangsaan Untuk Hadapi Degradasi Nilai Kedaerahan
Tidak hanya siswanya, para guru juga harus disiplin dalam pelaksanaan prokes, sebab faktanya, ada guru yang beberapa waktu lalu positif Covid-19.
Oleh karenanya, Ganjar meminta tim asesor harus benar-benar melakukan assesment, SOP dan protokol kesehatan harus dipegang betul.
“Kalau terjadi pelanggaran ya harus diberikan tindakan tegas. Nanti saya akan pantau langsung,” tandas Ganjar.
Ganjar menambahkan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus melalui tahap uji coba. Saat ini waktu yang tepat untuk melaksanakan uji coba.
“Sekarang uji coba, jadi Juli nanti mungkin pelaksanaannya akan sedikit massal. Namun, saya sudah komunikasi ke Mendikbud agar tetap mempertimbangkan zonasi, kalau yang merah ya jangan. Termasuk kami mendorong agar Kemenkes memprioritaskan para guru dan tenaga pendidik segera divaksinasi,” ujarnya.
Sementara, salah satu siswi SMPN 6 Salatiga, Ivana Clarista, salah satu siswi SMPN 6 Salatiga menyatakan, sangat senang bisa sekolah lagi dan bertemu teman-teman.
“Senang sekali bisa kembali ke sekolah, karena bisa bertemu teman-teman. Sekolah daring hampir setahun, kadang rasanya jenuh dan nggak paham materi,” katanya.
Senada disampaikan siswa SDN Dukuh 01 Salatiga, Ardan yang merasa senang bisa kembali belajar di sekolah dan bertemu dengan teman-temannya.
Menurut Ardan, siswa telah diajarkan bagaimana cara menjaga diri agar tidak tertular Covid-19 yakni dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menghindari kerumunan.
“Pasti bisa menjaga diri, sudah diajari guru dan orang tua,” ujarnya.