Jogja, Kabarku.net – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengajak putra semata wayangnya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar napak tilas ke tempat kos saat masih sekolah dan kuliah di Jogja.
Kedatangan mereka disambut haru, pasangan suami istri Mbah Bisanto dan Sumaryanti pemilik kos di daerah Sorosutan Umbulharjo Jogja, Minggu (7/3).
“Ya Allah, ngimpi opo aku om Ga (panggilan akrab ke Ganjar). Ayo mlebu (mari masuk),” kata Sumaryanti menyapa Ganjar sambil berkaca.
Mereka kemudian terlibat obrolan yang sangat gayeng di dalam rumah yang sederhana itu. Kenangan-kenangan zaman dulu langsung mencuat saat pertemuan itu terjadi.
Yah, Mbah Bisanto dan Sumaryanti adalah pemilik kos yang dulu ditempati Ganjar selama belajar di Jogja sejak SMA sampai kuliah di Universitas Gajah Mada.
Di sudut ruangan kecil berukuran 3 x 2 yang sekarang berubah menjadi gudang itu, ada sejarah seorang anak kampung asal Purworejo yang kini menjadi orang nomor satu di Pemprov Jawa Tengah
“Dulu itu kamar ayah, masih sama persis tidak berubah. Hanya dulu tidak dicat, sekarang sudah dicat,” kata Ganjar sambil menunjukkan kamar kos itu kepada Alam.
“Mas Alam kosnya di mana? Kalau belum dapat kos, tinggal di sini saja,” timpal Sumaryanti kepada Alam yang juga kuliah di UGM Jogja.
Baca juga :
- Ganjar Berhasil Nyalakan Api Abadi Mrapen yang Padam Sejak 2020
- PKS Jateng Santuni Anak Yatim
- Ganjar Akan Hidupkan Api Abadi Mrapen yang Padam Selama 6 Bulan
- Evalusi Uji Coba PTM di Jateng, Ganjar Menyatakan Bagus
- KSR PMI Unit Unisri Akan Gelar Webinar Kesehatan Mental
Selain kamar kos berukuran 2×3 meter yang masih berdiri sampai saat ini, kenangan Mbah Bisanto dan Sumaryanti pada sosok Ganjar masih sangat membekas.
Mereka ingat betul kehidupan Ganjar muda saat tinggal di rumahnya hampir sekitar empat tahun adalah anak yang nerimo dan prihatin.
Hampir setiap hari, Ganjar jalan kaki dari tempat kosnya itu sampai ke jalan raya yang jaraknya sekitar 1,5 km, kemudian melanjutkan dengan naik angkutan umum ke sekolah atau ke kampusnya.
“Anaknya baik sekali, saya ngalem (memuji) bukan karena sekarang jadi Gubernur, tapi memang anaknya dari dulu prihatin tenan. Anaknya nerimo, jadi kalau mau berangkat kuliah jalan kaki dari rumah, terus naik colt kampus (angkutan kampus). Nrimo lan prihatin sekali anaknya,” ujar Mbah Bisanto.
Makanan sehari-hari Ganjar, lanjut Bisanto juga tidak aneh-aneh. Makanan kesukaan Ganjar adalah sambal korek dan lele goreng.
Mbah Bisanto dan Sumaryanti tak menyangka, anak yang dulu tinggal di rumahnya dengan kehidupan sehari-hari yang prihatin, kini jadi orang sukses menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Meski sekarang sudah jadi orang sukses, hal yang membuat Mbah Bisanto bangga adalah sikap Ganjar yang tidak berubah. Tetap orang yang tidak sombong dan besar hati.
“Senang sekali diparani Om Ga, meski saiki dadhi wong gedhe (meski sekarang jadi pejabat), tetep kelingan (masih ingat). Dumeh dadi wong gedhe (meski jadi pejabat), piyambake ora sombong (dia tidak sombong),” ucap Mbah Bisanto.
Sementara, Ganjar menyatakan, sengaja mampir ke tempat kosnya dulu saat melakukan kunjungan kerja ke Jogja sekaligus mencarikan tempat kos bagi putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar yang diterima sebagai mahasiswa UGM.
“Saya dulu numpang tempatnya mas Bisanto. Mereka ini sudah seperti saudara saya sendiri. Saya dikasih kamar ini, saya tinggal dari SMA sampai kuliah awal-awal di UGM. Memang benar, saya dulu kalau berangkat sekolah atau kuliah, jalan kaki dari sini ke jalan raya, baru nyegat bis ke kampus,” ujarnya.
Dalam kunjungan itu, Ganjar mengajak putranya, Alam Ganjar supaya tahu sejarah bapaknya saat dulu menempa diri di kota Jogjja.
“Saya ajak Alam, biar bisa melihat kamar kos ayahnya dulu seperti ini. Ini belum berubah, ya seperti ini. Ya biar Alam tahu sejarahnya, bahwa kabeh nganggo laku (semua ada prosesnya),” kata Ganjar.