Makassar, Kabarku.net – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Boy Rafli Amar menyebutkan, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, menganggap aksinya sebagai bulan madu.
Pasalnya pelaku bom bunuh Makassar, pasangan suami istri (pasutri) L dan YSF merupakan pengantin baru yang menikah enam bulan lalu.
“Menurut mereka itu adalah sebagai (bulan madu) yang terbaik dengan cara yang sangat kita sayangkan,” kata Boy Rafli usai pertemuan dengan Wali Kota Makassar, Ramdhan ‘Danny’ Pomanto di Makassar dilansir detik.com, Selasa (30/3).
Boy Rafli menegaskan, menganggap aksi bom bunuh diri sebagai bagian dari bulan madu tidak dapat diterima akal sehat dan menyalahi ketentuan agama mana pun.
Seharurnya kalau pengantin baru, secara rasional dan akal sehat menikmati masa-masa pengantin baru penuh kebersamaan.
“Sebagai pengantin baru, mengapa harus memilih jalan seperti ini. Bunuh diri tidak ada agama yang mengajarkan untuk boleh bunuh diri,” ujarnya.
Menurut Boy, aksi bom bunuh diri bukanlah kehidupan, sehingga perbuatan pasutri tersebut jangan dicontoh siapa pun.
“Berarti tidak berani hidup, kalau mau berani hidup harus hadapi kehidupan yang baik, ikhtiar, doa. Jadi janganlah pasangan pengantin ini jadi contoh, karena tidak dibenarkan agama mana pun,” katanya.
Baca juga :
- Ganjar Berhasil Nyalakan Api Abadi Mrapen yang Padam Sejak 2020
- PKS Jateng Santuni Anak Yatim
- Ganjar Akan Hidupkan Api Abadi Mrapen yang Padam Selama 6 Bulan
- Evalusi Uji Coba PTM di Jateng, Ganjar Menyatakan Bagus
- KSR PMI Unit Unisri Akan Gelar Webinar Kesehatan Mental
Seperti diketahui pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, yaitu L dan YSF, baru menikah sekitar enam bulan lalu. Mereka dinikahkan tersangka teroris lain.
“Saudara L dan YSF ini beberapa bulan yang lalu, tepatnya enam bulan lalu, dinikahkan oleh Risaldi,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (29/3).
Sigit mengatakan Risaldi adalah tersangka teroris yang ditangkap pada Januari 2021. Dia merupakan kelompok JAD yang terkait dengan pengeboman Gereja di Jolo, Filipina, pada 2018.
“Risaldi yang beberapa waktu lalu telah ditangkap di Januari,” ucapnya.
Hamil 4 Bulan
Sementara, Wahidah, ibu mertua dari wanita berinisial YSF atau Dewi, pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, mengungkapkan menantunya tengah hamil empat bulan saat melakukan aksinya.

Menurut Wahidah sudah memastikan info Dewi tengah hamil emat bulan ke besannya atau ibu kandung Dewi.
“Iya (Dewi bomber wanita di Makassar) hamil empat bulan saat beraksi,” ujarnya kepada detik.com, Selasa (30/3).
Wahidah mengatakan awalnya tak mengetahui kehamilan sang menantu. Dia mengaku baru mengetahui menantunya sedang hamil setelah berbincang dengan ibu kandung Dewi.
“Informasinya itu dari mamanya si perempuan, memang dia (Dewi) sudah cerita ke ibunya (bahwa dirinya sedang hamil 4 bulan),” kata Wahidah.
Sementara itu, Kepala BNPT Boy Rafli Amar sempat menanggapi kabar soal YSF alias Dewif tengah hamil. Dia menyebut informasi itu akan diselidiki lebih lanjut.
“Saya belum mengetahui (secara pasti), nanti dilihat dari hasil pemeriksaan forensik,” jelas Boy di Makassar.