Pekalongan, Kabarku.net – Anggota Fraksi PKS DPRD Jawa Tengah, Riyono menyalurkan bantuan perahu karet kepada petugas penanganan banjir di Kota Pekalongan.
Perahu karet bantuan itu berasal program corporate social responsibility (CSR) perusahaan yang peduli kepada korban banjir sekaligus mitra dalam penanganan banjir selama ini di Kota Pekalongan.
“Saya bersama relawan PKS berupaya sebisa mungkin untuk membantu penanganan banjir. Semoga bantuan perahu karet ini dapat digunakan untuk penanganan banjir di wilayah pantura,” kata Riyono saat menyerahkan bantuan, Jumat (26/2).
Selain bantuan perahu karet, relawan PKS di Pekalongan Selatan dan Utara juga memberikan bantuan obat-obatan, paket sembako serta makanan siap saji sejak awal Februari lalu.
Lebih lanjut Riyono, menyatakan banjir pada awal 2021 lebih besar baik curah hujan maupun dampaknya yang lebih luas dibanding atas 2020.
“Banjir tahun ini lebih besar, karena hujan deras datang bergelombang, mulai akhir Januari hingga pertengahan Februari,” ujarnya.
Di samping curah hujan yang tinggi, sambung Riyono, kapasitas infrastruktur yang tidak memadai juga menyebabkan air lebih sulit surut.
Baca juga :
- PKS Jateng Santuni Anak Yatim
- Ganjar Akan Hidupkan Api Abadi Mrapen yang Padam Selama 6 Bulan
- Evalusi Uji Coba PTM di Jateng, Ganjar Menyatakan Bagus
- KSR PMI Unit Unisri Akan Gelar Webinar Kesehatan Mental
- Arifin Mustofa : Penguatan Wawasan Kebangsaan Untuk Hadapi Degradasi Nilai Kedaerahan
Oleh karena, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah agar segera menangani musibah banjir karena warga sudah sekitar 20 hari mengungsi.
Banjir juga menyebabkan kerusakan pada jalan raya. Banyak jalan yang berlubang serta kerusakan ratusan rumah warga yang terkena genangan air. Perkiraan kerugian hingga ratusan miliar rupiah.
“Pemkot Pekalongan dan Pemprov Jateng harus mengantisipasi banjir di 2022 lebih dini. Siapkan pompa air kapasitas besar, bangun embung dan penampung air, perbaikan saluran air serta irigasi perkotaan yang menjadi jalan bagi air hujan jika curah hujan sangat tinggi,” ujar Riyono.
Sementara, banjir yang melanda Kota Pekalongan sejak 7 Februari 2021 belum surut. Setidaknya terdapat 1.500 warga telah diungsikan karena tempat tinggal mereka terendam banjir. Warga diungsikan ke 43 tempat pengungsian yang tersebar di seluruh empat kecamatan di Kota Pekalongan.