Demak, Kabarku.net – Komunitas Minggoes Pucang Argo Community (PAC) menggelar bakti sosial membantu warga korban angin puting beliung di Desa Karangsono, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
Rombongan berjumlah 30 orang, berangkat gowes naik sepeda dari Perumnas Pucanggading, Batursari Demak menuju lokasi yang berjarak 8 km, Minggu (28/2)
Sampai di lokasi Koordinator Minggoes PAC, Wahyudin secara simbolis menyerahkan bantuan sembako kepada Sekretaris Desa (Sekdes) Karangsono, Prawono.
Bantuan sembako yang diberikan berupa dua karung beras, mi instan, minyak goreng, dan gula pasir. Selain itu, ada pula 20 lembar asbes untuk mengganti atap rumah warga yang rusak.
“Bakti sosial (baksos) ini murni hasil swadaya anggota PAC untuk membantu sesama yang membutuhkan. Semoga dapat bermanfaat bagi warga yang tertimpa musibah,” kata Wahyudin.
Sementara Sekdes Karangsono Prawono menyambut baik bantuan tersebut, serta menyampaikan terima kasih atas kepedulian anggota PAC membantu warga yang tertimpa musibah.
“Atas nama warga menyampaikan ucapan terima kasih. Bantuan ini kami gunakan sebaik-baiknya dan menjadi amal ibadah bapak-ibu sekalian,” ujarnya.
Baca juga :
- Ganjar Berhasil Nyalakan Api Abadi Mrapen yang Padam Sejak 2020
- PKS Jateng Santuni Anak Yatim
- Ganjar Akan Hidupkan Api Abadi Mrapen yang Padam Selama 6 Bulan
- Evalusi Uji Coba PTM di Jateng, Ganjar Menyatakan Bagus
- KSR PMI Unit Unisri Akan Gelar Webinar Kesehatan Mental
Menurut Prawono bencana angin puting beliung yang terjadi pada hari Selasa (23/2), mengakibatkan 210 rumah, 18 linggan (tempat membuat dan membakar batu bata), dan tiga toko milik warga rusak.
Perinciannya, empat rumah rusak berat (dua di antaranya roboh), 197 rumah rusak ringan, sembilan rumah rusak sedang, dua linggan rusak berat, 14 linggan rusak ringan, dua linggan rusak, dan tiga toko rusak sedang.
“Berkat bantuan dari Pemda Demak dan berbagai pihak, perbaikan rumah warga telah mencapai 90 persen. Harusnya hari ini, rampung. Namun, karena ada warga yang meninggal dunia, perbaikan kami tunda dulu,” jelas Prawono.
Bantuan sembako dari berbagai pihak, sambung Prawono, digunakan untuk keperluan konsumsi warga yang mengungsi ke balai desa dan gedung TK. Relawan dan anggota Karang Taruna setempat mengurusi dapur umum di halaman balai desa.
“Sudah banyak warga yang sudah kembali ke rumah masing-masing. Sebagian masih mengungsi, karena menunggu perbaikan rumahnya selesai,” ujarnya.