Solo, Kabarku.net – Di tengah pandemi Covid-19, SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo menggelar ujian praktik kelas IX secara virtual melalui Zoom, Senin hingga Jumat (1-5/2/2020).
Ada 10 mata pelajaran (mapel) yang diujikan meliputi mapel umum, agama, dan muatan lokal.
“Ujian praktik ini bukan sekadar untuk mendapatkan nilai, penguatan karakter menjadi target dalam pelaksanaan,” kata Humas SMP Muhammadiyah PK Solo, Aryanto.
Jadwal pelaksanaan ujian praktik kelas IX tahun 2020/2021 berdasarkan kurikulum adalah awal Februari 2021 sehingga meski kondisi pandemi Covid-19 dan siswa belajar dari rumah tetap dilakukan dengan memanfatkan teknologi.
Setiap mapel, lanjut Ariyanto, memberikan tugas sesuai kompetensi yang dicapai berupa video yang diupload di media sosial berupa Tiktok, Youtube, dan Instagra, serta aplikasi lain.
Baca juga :
- LBH Rupadi Tambah 31 Kader Paralegal Muda Non Litigasi
- Ormas Tionghoa di Indonesia Bantu 1 Juta Ton Beras dan 20 Juta Masker
- Arab Saudi Wajibkan Jamaah Haji 2021 Vaksin Covid-19
- Saat Ganjar dan Risma Nikmati Pijatan Terapis Disabilitas
- Demokrat Jateng Tak Akui Hasil KLB yang Tetapkan Moeldoko Ketua Umum
“Target dari ujian praktik bukan hanya siswa mendapatkan nilai, tapi penguatan karakter seperti kejujuran, kerja keras, percaya diri, ketelitian, tanggung jawab, dan sebagainya,” ujarnya.
Aryanto menambahkan ada yang menarik pada ujian praktik mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) yang ada materi ujian kebugaran jasmani berupa lari 1,2 km dan senam irama berupa senam jantung sehat.
Untuk mendapatkan nilai ujian praktik tersebut, siswa harus lari dan melakukan gerakan senam sesuai contoh menggunakan aplikasi Strava dan Zoom.
“Guru olahraga, ustazah Cahyaningtyas mengarahkan siswa menggunakan aplikasi Strava dan Zoom dalam pelaksanaan agar bisa dipantau untuk melihat tingkat kejujuran dan kerja keras siswa,” jelasnya.
Ustazah Cahyaningtyas menambahkan, target ujian praktik ingin memperoleh nilai secara utuh dari keterampilan siswa hingga kejujuran dan kerja keras siswa.
“Para siswa mengirimkan foto dan merecord melalui aplikasi. Kami juga ikut mengawasi dan mendampingi siswa lari melalui aplikasi Zoom,” katanya.
Data dalam aplikasi tersebut cukup akurat. Siswa yang lari maka waktu tempuh akan terpantau, misal ada siswa yang tidak jujur seperti naik sepeda maka waktu tempuh dan jarak tidak akurat.
“Saya pernah mencoba record lari, tetapi naik sepeda dalam jarak 2 km maka di Strava akan terekam 6 menit. Sebaliknya, saya lari 2 km maka waktu tempuh 26 menit. Nah kejanggalan yang muncul akan kita tabayunkan ke siswa,” jelasnya.
Untuk praktik senam irama, imbuh ia, mencuplikan dari senam irama jantung sehat seri 4 selama 3 menit. Praktik senam irama menggunakan aplikasi Zoom. Siswa mengikuti gerakan sesuai contoh yang dihafalkan sebelumnya.
Jika anak kerja keras dan sungguh-sungguh, hafal gerakan dan gerakan tepat sesuai dengan nada dan tempo maka nilai A.
Praktik berikutnya adalah senam lantai yaitu kayang dan sikap lilin. Siswa mengirimkan video gerakan kayang dan sikap lilin melalui link drive dan Youtube.
“Penguatan karakter berupa kejujuran, antusias, semangat, dan kerja keras ini yang kami cari. Jadi tidak asal mengerjakan tugas saja,” tandas Cahyaningtyas.