Semarang, Kabarku.net – Kepala SMP Negeri 33 Semarang Didik Teguh Prihanto, menilai kemajuan pendidikan sudah mulai baik.
Meski begitu kepala daerah dalam hal ini Wali Kota Semarang Handrar Prihadi yang baru dilantik harus terus memperhatikan dan meningkatkan kemajuan di sektor pendidikan.
“Berharap kepala daerah memperhatikan dan memahami kebijakan Pemen Komite Nomor 75 tahun 2016, karena peran partisipasi orang tua melalui paguyuban di bawah payung komite sangat penting dan dibutuhkan untuk kemajuan program sekolah,” katanya.
Lebih lanjut Didik menyatakan, selama pandemi Covid-19 banyak permasalahan yang muncul di sektor pendidikan, salah satu dampaknya para anak didik sudah setahun tidak belajar tatap muka, sehingga kedisiplinan dan karakter anak mulai pudar.
Apalagi tidak semua orang tua adalah seorang pendidik, sehingga menyarankan perlu adanya kebijakan yang memberikan solusi supaya pembelajaran jarak jauh (PJJ) bisa maksimal di laksanakan.
“Yang dibutuhkan siswa perlu adanya aplikasi pembelajaran yang murah, sederhana dan tidak mahal di kuota, kemudian perlu adanya edukasi ke masyarakat secara konsisten,” ujarnya.
Terkait penerapan PJJ, Didik meminta kepala daerah konsisten memberikan bantuan kuota yang sebelumnya menjadi satu dengan dana BOS sejak Januari 2021 belum ada lagi.
Baca juga :
- Ganjar Berhasil Nyalakan Api Abadi Mrapen yang Padam Sejak 2020
- PKS Jateng Santuni Anak Yatim
- Ganjar Akan Hidupkan Api Abadi Mrapen yang Padam Selama 6 Bulan
- Evalusi Uji Coba PTM di Jateng, Ganjar Menyatakan Bagus
- KSR PMI Unit Unisri Akan Gelar Webinar Kesehatan Mental
Sehingga tidak ada salahnya ada bantuan kuota. Nantinya siswa didata oleh sekolah, kemudian diberi bantuan, namun tetap di selektif.
“Makanya perlu aplikasi sederhana tidak banyak kuota,” ujarnya.
Didik menambahkan tidak ada salahnya adanya regulasi memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah, dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Termasuk penanganan sejumlah beberapa sekolah yang terdampak banjir, rob dan bencana memang harus ada solusi dan perhatian sehingga bergerak bersama.
“Jadi antara masyarakat, sekolah dan pemerintah saling sinergi, perusahaan sekitar juga memberi perhatian khususnya pada titik drainase,” tandasnya.
Menurutnya, program Pemkot Semarang dengan tegline Bergerak Bersama Mewujudkan Semarang Semakin Hebat perlu diteruskan dan terus melakukan sinergi, serta lebih greget dalam sektor pendidikan, sehingga target yang belum terealisasi ke depan bisa direalisasikan.
Sementara Ketua MKKS SMP Semarang, Setyo Budi, berharap kepala daerah tetap memiliki komitmen yang tinggi untuk memajukan pendidikan, serta berimbang dangan bidang-bidang yang lain dalam segala aspeknya.
“Berharap kepala daerah juga memiliki konsep yang strategis agar pendidikan, khususnya di Kota Semarang baik negeri maupun swasta dapat bergerak bersama dalam pencapaian tujuan pendidikan,” ujarnya.

Kepala daerah memiliki konsep strategis menjadikan icon Semarang sebagai kota pelajar dengan karakteristik khusus pelajar Semarang.
Kemudian sekolah diharapkan tidak hanya membekali peserta didik dengan aspek pengetahuan dan ketrampilan sebagaimana dalam intrakurikulum, namun harapan kita ada dukungan lebih melibatkan warga sekolah secara aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka mengembangkan karakteristik sekolah di Semarang
“Secara ideal kami memang tetap menginginkan adanya pembelajaran tatap muka. Praktis PJJ dengan pola daring selama pandemi, tugas dan fungsi guru semakin berat dalam upaya pencapaian kompetensi, serta alokasi waktu yang digunakan para guru,” katanya.
Setyo Budi yang juga Kepala SMP Negeri 5 Semarang meminta kepala daerah dapat memantau penempatan beberapa wifi atau internet di kampung-kampung sehingga bisa lebih optimal dalam membantu peserta didik mengikuti pembelajaran dan tidak ada alasan pelajar tidak memiliki kuota internet.
Selain itu harus ada sinergi antara lembaga penyelenggara pendidikan dengan orangtua maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk bersama-sama memberikan dukungan terlaksananya pembelajaran daring.