Semarang, Kabarku.net – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sambil gowes, bersepeda balap memantau kondisi sejumlah titik banjir di Kota Semarang, Minggu (28/2).
Pantauan di Jalan Raya Kaligawe yang menghubungkan Semarang ke Surabaya Jawa Timur yang sebelumnya terendam air hingga mencapai 40 cm Semarang sudah mulai surut.
Demikian pula di bawah jembatan tol Kaligawe yang tadinya banjir cukup dalam, sudah surut. Genangan air masih, tidak terlalu dalam masih ada di depan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung dan
“Alhamdulillah banjir di Jalan Kaligawe mulai surut, meski belum tuntas semuanya. Saya minta dilakukan tindakan menambah pompa untuk menyedot banjir,” kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menyatakan, untuk penanganan banjir di Kota Semarang telah meminta semua pompa yang ada harus dihidupkan, sebab saat mengecek di rumah pompa Kali Babon Kaligawe pompanya tidak menyala semua. Dari empat pompa hanya dua yang bisa dioperasikan, dua lainnya rusak.
“Kawan-kawan pengelola rumah pompa harus punya sensitivitas yang lebih. Kalau cuaca bagus dan masih ada genangan air ya disedot. Sudah sensitivitas itu saja, disedot,” tandasnya.
Untuk penanganan jangka panjang, Ganjar meminta segera dilakukan. normalisasi aliran sungai yang ada di daerah langganan banjir, karena. di Kali Babon Semarang sedimentasi cukup tinggi.
Baca juga :
- Ganjar Berhasil Nyalakan Api Abadi Mrapen yang Padam Sejak 2020
- PKS Jateng Santuni Anak Yatim
- Ganjar Akan Hidupkan Api Abadi Mrapen yang Padam Selama 6 Bulan
- Evalusi Uji Coba PTM di Jateng, Ganjar Menyatakan Bagus
- KSR PMI Unit Unisri Akan Gelar Webinar Kesehatan Mental
Kondisi ini menyebabkan Kali Babon yang sebenarnya memiliki potensi daya tampung air cukup besar tidak bisa secara maksimal menampung limpahan air dari Jalan Raya Kaligawe dan sekitarnya, sehingga terjadi banjir.
“Saya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk normalisasi kali Babon. Minta normalisasi dikebut dan terkonsentrasi pada satu titik,” ujar Ganjar.
Untuk kegiatan normalisasi sungai Kali Babon bisa mengajak perusahaan-perusahaan di kawasan Kaligawet, gotong royong bersama-sama agar ada percepatan.
“Saya membayangkan kalau Kali Babon dikeruk, kanan kirinya dibuat tanggul tinggi seperti di Belanda, itu akan membantu mengatasi banjir yang selama ini terjadi. Proyek besar jangka panjang ini disiapkan lima tahun ke depan, mestinya itu bisa dikerjakan mulai sekarang,” katanya.
Ganjar menambahkan untuk penanganan banjir di Semarang, Demak dan Pekalongan sudah dibahas secara berjenjang dari kabupaten/kota hingga pemerintah pusat.
Untuk penanganan banjir dalam jangka pendek di daerah tersebut, sudah menganggarkan perencanaan menambah kapasitas pompa penyedot genangan air.
“Kita sudah hitung, kalau mau di push dengan pompa, butuh anggaran sekitar Rp75 miliar. Saya minta dicarikan dananya agar bisa dipasang dengan cepat,” tandas Ganjar.
Selain memantau banjir daerah Kaligawe, Ganjar meninjau kolam retensi Banjardowo Genuk dan mengecek genangan di kawasan Woltermonginsidi yang sudah mulai surut, tidak lagi menggenangi jalan utama.