Semarang, Kabarku.net – Kepengurusan baru Pimpinan Daerah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Semarang periode 2020-2025 berjmlah 19 orang dilantik,
Sebagai Ketua PD IGRA Kota Semarang Aminudin yang terpilih kembali secara aklamasi dalam musyawarah daerah (musda) untuk kedua kalinya, dengan sekretaris Khumairoh, dan Bendahara Munjiah.
Pelantikan berlangsung di Aula Gedung Moch Ihsan, Lantai 8 Kantor Balaikota Semarang, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat beberapa waktu lalu.
Acara pelantikannya sendiri dihadiri Asisten II Bidang Ekonomi Kesejahteraan Rakyat Pemkot Semaran,g dr Widoyono, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Muhdi, dan Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Swasti Aswagati.
Ketua PD IGRA Kota Semarang, Aminudin menyataka, banyak hal yang harus dijalankan pada kepengurusan keduanya, yang paling utama meningkatkan kompetensi guru RA di Kota Semarang melalui berbagai seminar, workshop, lomba kepala dan guru.
Termasuk memaksimalkan pembelajaran jarak jauh (PJJ), membantu para anggota maupun siswanya yang menjadi korban bencana banjir dan longsor yang terjadi di Semarang dan berusaha meningkatkan kesejahteraan guru.
“Kami juga akan bersinergi dengan Kemenag untuk program pengembangan guru dan madrasah,” katanya.
Baca juga :
- Mahasiswa Unisri Solo Raih The Best Talent Ajang Putra Putri Kampus Indonesia
- Kepala SMP di Semarang Menginginkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
- Artidjo Alkostar, “Momok” Koruptor Indonesia Meninggal Dunia
- Balai Bahasa Jateng Gelar Penghargaan Prasidatama 2021
- Ganjar Pantau Banjir di Kaligawe Semarang Sudah Mulai Surut
Di samping itu, lanjut Aminudin akan menggandeng semua stakeholder di antaranya perguruan tinggi, pemerintah, perusahaan, dan BUMN untuk ikut serta dalam pengembangan kompetensi serta kesejahteraan guru RA.
Terkait kesajahteraan memang masih banyak guru yang belum bisa menerima tunjangan profesi guru (TPG) sehingga kesejahteraannya masih di bawah standar.
Untuk itulah, PD IGRA Kota Semarang akan berkoordinasi dengan Pemkot Semarang agar guru RA bisa mendapatkan insentif ataupun bisyaroh
“Pemkot Semarang sudah menyampaikan bisa memfasilitasi berbagai kegiatan IGRA. Namun, untuk insentif guru RA ini masih perlu diperjuangkan payung hukumnya,” ujar Aminudin.
Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang Muhdi menyatakan, IGRA merupakan organisasi mewadahi seluruh anggota guru RA yang organisasinya ada dari tingkat kecamatan hingga tingkat pusat serta memiliki AD/ART yang cukup jelas.
“Guru-guru IGRA di Semarang baru 11 orang yang berstatus ASN, selebihnya adalah guru swasta. Serta baru sebagian kecil yang sudah menerima tunjangan profesi,” jelas Muhdi.