Solo, Kabarku.net –Siswa SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Solo melalui gerakan Jumat untuk kemanusian mampu menghimpun dana senilai Rp9 juta.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah PK, Muhdiyatmoko menyerahkan dana tersebut ke LazisMu (Lembaga Amal Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah) Kota Solo, Selasa (26/1).
“Sebagai bentuk kepedulian kepada saudara-saudara kita yang terkena musibah maka sekolah mengadakan acara gerakan Jumat untuk kkemanusiaan yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang nilai-nilai karakter kepedulian serta mengumpulkan donasi untuk korban bencana,” katanya.
Menurutnya, nilai-nilai karakter pada diri siswa perlu diperkuat sehingga seandainya ada orang lain yang membutuhkan, anak-anak langsung respek peduli untuk memberikan pertolongan kepada orang lain yang sedang membutuhkan.
“Kami menyampaikan rasa duka cita dan keprihatinan mendalam atas musibah yang terjadi akhir-akhir ini di tanah air tercinta seperti gempa bumi di Sulawesi Barat, tanah longsor di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Banjir di Kalimantan Selatan, dan daerah-daerah lain,” ujarnya.
Baca juga :
- LBH Rupadi Tambah 31 Kader Paralegal Muda Non Litigasi
- Ormas Tionghoa di Indonesia Bantu 1 Juta Ton Beras dan 20 Juta Masker
- Arab Saudi Wajibkan Jamaah Haji 2021 Vaksin Covid-19
- Saat Ganjar dan Risma Nikmati Pijatan Terapis Disabilitas
- Demokrat Jateng Tak Akui Hasil KLB yang Tetapkan Moeldoko Ketua Umum
Humas SMP Muhammadiyah PK Solo, Ariyanto menambahkan, penggalangan dana pedulu bencana di Indonesia diikuti siswa dan orang tua wali siswa dalam acara gerakan Jumat untuk kemanusiaan pada Jumat (22/1).
Penggalan dana dilakukan secara virtual, karena sedang ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Solo.
“Kegiatan diikuti 268 siswa baik kelas 7, 8, maupun kelas 9 melalui zoom video meeting. Kami ajak anak-anak untuk berinteraksi satu sama lain membahas tentang bagaimana menyikapi musibah? Pembicaraan tema tersebut dibahas dalam tausiyah yang disampaikan Ustaz Muhammad Arif Wicagsono,” jelasnya.
Kegiatan virtual yang dilaksanakan pukul 07.00 WIB samai 08.30 WIB, diisi juga dengan kegiatan sholat dhuha bersama di rumah masing-masing dengan memperlihatkan diri di depan kamera laptop atau gadget
Dilanjutkan dengan dzikir dan doa bersama untuk para korban bencana alam, serta penggalangan dana.
“Semoga donasi dari siswa ini bisa meringankan beban-beban saudara-saudara yang terkena musibah dan segera cepat pulih seperti semula,” harap Ariyanto.