Jakarta, Kabarku.net – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, kepastian pelaksanaan ibadah haji 2021 berada di tangan pemerintah Arab Saudi.
Meski demikian persiapan terus dilakukan Kemeterian Agama (Kemanag), termasuk permintaan pada Kementerian Kesehatan agar jemaah haji dapat prioritas vaksinasi Covid-19 jika ibadah haji diselenggarakan.
Permintaan tersebut telah disampaikan Menag Yaqut melalui surat ke Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Surat tertanggal 5 Januari 2021 itu terkait permohonan dukungan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia.
“Dalam rangka menjamin dan memberikan perlindungan, kami telah bersurat ke Menkes, meminta agar jemaah haji tahun 1442 H/2021 M mendapatkan prioritas vaksinasi Covid-19,” ujar Yaqut di Jakarta dilansir detik.com, Selasa (19/01).
Baca juga :
- Ganjar Ingatkan Kepala Daerah Bahwa Kekuasaan Ada Batasnya, yang Langgeng Kekuasaan Tuhan
- KSR PMI Unisri Solo Gelar Baksos Bagi Sembako
- Sebelum Belajar Tatap Muka, Ganjar Usulkan Siswa Divaksin Covid
- Ganjar Lantik 17 Bupati/Wali Kota Secara Langsung dan Daring
- Kota Salatiga Raih Predikat Kota Paling Toleran Se-Indonesia
Menurut Yaqut, ada sejumlah pertimbangan calon jemaah haji perlu mendapat prioritas vaksinasi, pertama, Jemaah calon haji (Calhaj) 2021 asal Indonsia kemungkinan akan ditolak kedatangannya oleh otoritas Arab Saudi apabila belum dilakukan vaksinasi Covid-19.
Kedua, jika belum divaksin, maka perlu alokasi waktu, tempat, dan biaya untuk karantina jemaah, sebelum dan setibanya di Arab Saudi. Ketiga, jika belum divaksin, maka jemaah harus melakukan PCR swab saat karantina, sebelum dan setiba di Arab Saudi.
Keempat, jika belum divaksin, perlu penerapan physical distancing di embarkasi, selama penerbangan dan selama di Arab Saudi, serta setibanya jemaah di Tanah Air.
Bila kuota haji normal, vaksinasi perlu dilakukan kepada sekitar 257.540 orang. Jumlah ini terdiri atas 221.000 jemaah haji reguler dan jemaah haji khusus, 4.200 petugas kloter dan petugas non kloter, 3.400 petugas haji di seluruh provinsi, dan 18.000 pembimbing haji pada 6.000 KUA Kecamatan di seluruh Indonesia.
“Termasuk juga 10.940 panitia dan pembimbing manasik pada 547 kabupaten/kota seluruh Indonesia,” ujar Yaqut.
Jika ibadah haji diselenggarakan, maka kelompok terbang pertama rencananya diberangkatkan pada 15 Juni 2021.
Terkait prioritas vaksinasi, Kemenag masih menunggu respon dari Menkes. Dan diharapkan vaksinasi kepada calon jemaah haji 2021 ini dapat dilakukan setelah ada kepastian dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan dan kuota haji 2021.