Semarang, Kabarku.net – Seorang pegiat lingkungan asal Blora, Lilik Yuliantoro, nekat berjalan kaki Rembang-Semarang sejauh 110 km hanya untuk bertemu langsung dengen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Berangkat dari Rembang pada Rabu (20/1), Lilik sampai di Kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan Semarang pada Senin (25/1).
Sepanjang berjalanan membawa kertas bertuliskan “Aksi Jalan Kaki Rembang-Jakarta, Tolak Puluhan Ribu Ton Limbah B3 Rembang-Jawa Tengah.” digantungkan di leher.
“Saya ingin bertemu Pak Ganjar untuk melaporkan pembuang limbah B3 di Rembang. Ini sebagai kepedulian pada warga Rembang yang terdampak limbah B3 yang sangat berbahaya serta mengganggu masyarakat,” kata Lilik yang ditemani beberapa warga Rembang.
Menurutnya, sudah mengunjungi lokasi pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) itu, di Desa Jatisari Kecamatan Sluke Rembang. Di lokasi itu, bau busuk dan menyebakan sejumlah tanaman milik petani mati.
Baca juga :
- Belum Terakreditasi, 92 PT di Jateng Terancam Ditutup
- Setahun Tangani Pasien Covid, 723 Perawat Jateng Terpapar, 39 Meninggal
- Ganjar Bolehkan Popda Jateng 2021 Digelar Virtual
- 3,2 Juta Orang Lansia di Jateng Prioritas Vaksinasi Covid
- BNNP Jateng Ringkus Pengedar Tembakau Gorila di Batang
Pembuangan limbah B3 sudah sejak April 2020 lalu, tapi sampai sekarang belum ada tindakan dari pemerintah dan aparat di Rembang.
“Ingin bertemu Pak Ganjar untuk mengusut tuntas kasus pencemaran lingkungan di Rembang karena sangat mengganggu dan berbahaya bagi warga,” ujar Lilik.
Selain ketemu Gubernur, imbuhnya, juga ingin ketemu Kapolda dan Kajati Jateng untuk menyampaikan tuntutan yang sama.
“Kalau Pak Gubernur tidak merepon limbah di Rembang, saya akan jalan kaki sampai ke Jakarta untuk bertemu Presiden,” kata Lilik.
Salah satu warga Rembang Boma mengatakan, sebanyak 27.000 ton limbah B3 yang dibuang di beberapa titik di Rembang yang bau tidak sedap dan merusak tanaman warga seperti bawang merah dan cengkeh mati.
“Kami sudah melaporkan ke Pemkab Rembang. Bahkan, sudah ada yang melaporkan pada kepolisian dan DPRD Rembang. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Minta pak Ganjar dapat menyelesaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Ganjar yang menemui Lilik dan beberapa warga Rembang itu mengatakan, sudah menerima laporan terkait pencemaran limbah itu.
Serta sudah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng melakukan pengecekan langsung ke lokasi di Rembang.
“Sudah ditindaklanjuti. Ini ada videonya, petugas DLHK sudah lansung ke lokasi untuk mengecek kondisinya,” kata Ganjar.
Kasus limbah tersebut, lanjut Ganjar, sudah ditangani pihak kepolisian dengan dipasangai garis polisi. Masyarakat supaya percaya dengan penanganan dari pihak berwajib
Untuk itu, Ganjar meminta Lilik mengurungkan niatnya berjalan sampai Jakarta, karena permasalahan limbah akan ditangani oleh pihaknya dan dinas terkait.
“Nggak usah sampai Jakarta, nanti biar kami yang menangani. Tapi kalau tetap nekat, ya monggo,” ujarnya.
“Dia sudah jalan beberapa kali, sebenarnya dulu dia juga pernah dan saya kenal dekat dengan dia. Sebenarnya dia kontak saya saja sudah cukup, karena kita sudah tahu dan mengikuti kasus ini (pencemaran di Rembang),” kata Ganjar.