Semarang, Kabarku.net – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengklaim selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) kasus Covid-1 mengalami penurunan.
Menurutnya, jumlah kasus Covid-19 di Kota Semarang turun menjadi 802 kasus dari semula sempat mencapai angka sekitar 1.000-an.
“Per Minggu (24/1) angka kasusnya turun menjadi 802 kasus. Demikian juga dengan angka kesembuhan yang mencapai 91,7 persen,” katanya Minggu (24/1).
Pemerintah Kota Semarang melakukan PPKM sejak 11 Januari 2021 dan berakhir pada 25 Januari 2021.
Selama berlangsung PPKM, diberlakukan ketentuan work from home (WFH) atau bekerja di rumah sebanyak 75%. Operasional usaha masyarakat seperti pusat perbelanjaan, restoran, PKL, dibatasi sampai pukul 19.00 WIB.
Baca juga :
- LBH Rupadi Tambah 31 Kader Paralegal Muda Non Litigasi
- Ormas Tionghoa di Indonesia Bantu 1 Juta Ton Beras dan 20 Juta Masker
- Arab Saudi Wajibkan Jamaah Haji 2021 Vaksin Covid-19
- Saat Ganjar dan Risma Nikmati Pijatan Terapis Disabilitas
- Demokrat Jateng Tak Akui Hasil KLB yang Tetapkan Moeldoko Ketua Umum
Kapasitas pengunjung pusat perbelanjaan, restoran juga dibatasi maksimal 50% persen. Tempat peribadatan dibatasi 50% dari kapasitas tempat ibadah.
Sedangkan fasilitas umum dan kegiatan sosial budaya dihentikan, semua aktivitas terkait kegiatan-kegiatan seminar, dialog, diskusi ditunda. Serta penutupan sejumlah ruas jalan.
Hendi pun memperpanjang PPKM selama dua pecan ke depan sampai 8 Februari 2021, mengukuti intruksi pemerintah pusat untuk menekan kasus Covid-19.
“PPKM tidak secara ketat, pelonggaran seperti pusat perbelanjaan jika semula ditetapkan dapat beraktifitas hanya sampai pukul 19.00 WIB diperpanjang bisa sampai pukul 20.00 WIB,” ujarnnya.
Terkait vaksinasi, Hendi menyatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang, dari sasaran tenaga kesehatan di Rumah Sakit dan KKP sebanyak 5.937 telah terlaksana 6.222 atau 104,80%.
“Sedangkan untuk tenaga kesehatan di Puskesmas, dari 7.868 sasaran, sebanyak 2.329 nakes yang telah tervaksinasi,” jelasnya.