Jakarta, Kabarku.net – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar) hingga Sabtu (16/1) sore sebanyak 46 orang.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Raditya Jati jumlah korban meninggak terbanyak Kabupaten Mamuju, yakni 37 orang dan di Kabupaten Majene sebanyak Sembilan orang.
Sedangkan sebanyak 826 orang tercatat luka-luka akibat gempa. Rinciannya, 12 orang mengalami luka berat, 200 orang dengan luka sedang, dan 425 orang luka ringan.
“Untuk jumlah pengungsi Majene, tercatat sebanyak 15 ribu warga,” katanya dilansir CNN Indonesia.
Para pengungsi, tersebar dalam 10 titik pengungsian yakni Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, dan Desa Petabean.
Baca juga :
- Keren, 27 Imam Masjid Asal Indonesia Akan Bertugas di Uni Emirat Arab
- Ganjar Dampingi Presiden Jokowi Cek Kawasan Industri Batang
- Djoko Susilo Lukis Momen Ganjar Makan Bareng Pengemis
- Hari Kartini, Siswa SD Muhammadiyah 1 Solo Membuat Poster dan Kenakan Pakaian Adat
- UKM Wirausaha Smart Unisri Solo Santuni Anak Yatim
Lalu di Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua di Kec. Ulumanda dan Kec. Malunda serta Kec. Sendana
Di Mamuju pemerintah menyediakan lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Untuk para pengungsi, menurut Raditya, telah disalurkan bantuan sebanyak delapan set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan, tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, dan 1.002 paket lauk pauk.
Selain itu juga 700 lembar selimut, lima unit light tower, 200 unit velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500 ribu pcs masker kain, 700 pak mie sagu, dan 30 unit genset 5KVA.
“BNPB juga menyerahkan bantuan awal untuk kebutuhan pokok senilai Rp4 miliar,” kata Raditya.
Raditya menambahkan seluruh penanganan dan evakuasi bencana gempa tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19.
Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan terjadi gempa susulan dengan magnitude 5,0 skala reichter pada Sabtu (16/1) pukul 06,32 WITA.
Gempa dirasakan cukup kuat dan berlangsung sekitar 5-7 detik. Masyarakat setempat sempat panik dan keluar rumah. Namun dipastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
Gempa terakhir itu menyusul gempa yang terjadi pada hari Kamis (14/1) dan Jumat (15/1).