Semarang, Kabarku.net -Merespons bencana erupsi Gunung Merapi pada awal tahun 2021, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah menurunkan sejumlah relawan dan bantuan kemanusiaan.
Relawan ACT Jateng sama tim gabungan dari TNI, Polisi, Damkar, BPBD dan Pemerintah Kabupaten Magelang bergotong royong mengevakuasi warga rentan seperti anak-anak, perempuan, lansia dan orang sakit di Kecamatan Dukun.
Kecamatan Dukun sendiri terdapat tiga desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bahaya Bencana (KRB) yakni Desa Ngargomulyo, Desa Paten, dan Desa Krinjing.
Warga Desa Paten, Dusun Babadan 2 yang berjarak 4,3 km dari puncak Merapi telah di evakuasi menuju Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Posko Banyurojo pada kamis (7/1/21). Sebelumnya warga Dusun Babadan 1 mengungsi pada posko yang sama.
Head Regional Program ACT Jawa Tengah (Jateng) Giyanto menyatakan, selain menerjunkan relawan juga memberikan bantuan sebanyak dua ton beras ke berbagai posko pegungsian.
Baca juga :
- Kepala SMP di Semarang Menginginkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
- Artidjo Alkostar, “Momok” Koruptor Indonesia Meninggal Dunia
- Balai Bahasa Jateng Gelar Penghargaan Prasidatama 2021
- Ganjar Pantau Banjir di Kaligawe Semarang Sudah Mulai Surut
- Pucang Argo Community Gelar Baksos Korban Puting Beliung Demak
“Beras yang ini adalah hasil panen dari wakaf sawah produktif yang ada di Kabupaten Blora. Alhamdulillah beras masyarakat Blora dapat membantu dan dinikmati saudara terdampak bencana di Magelang,” katanya dalam rilis di Semarang, Jumat (8/1).
Menurut Giyanto relawan terus bersiaga di posko informasi ACT dan MRI di Magelang, karena status siaga Merapi di Kabupaten Magelang diperpanjang hingga 15 Januari 2021.
Sementara, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkapkan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 meter pada Kamis (7/1/21) malam.