Semarang, Kabarku.net – Seniman jaran kepang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Jaran Kepang Semarang Serasi menggelar aksi damai, Kamis (15/10).
Sekitar 20 orang seniman jaran kepang memulai aksinya dengan berjalan kaki dari Taman Indonesia Kaya, kemudian mengelilingi kawasan Simpang Lima Semarang, dan berakhir di depan Gedung DPRD Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang.
Mereka membawa spanduk besar bertuliskan “Timbang Kerusuhan Mending Kesenian” dan “Jaran Kepang Andum Panganan Becik Rembugan Ora Ngrusak Kahanan”.
Aksi tersebut menarik perhatian pengendara sepeda motor dan mobil, serta mengabadikan dengan kamera handphone.
Di depan Gedung DPRD Jateng melakukan ritual menaburkan bunga mawar merah dan putih di atas spanduk hitam bertuliskan “Ojo Gawe Bubrah Jawa Tengah” yang diletakkan di jalan.
Baca juga :
- Kepala SMP di Semarang Menginginkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
- Artidjo Alkostar, “Momok” Koruptor Indonesia Meninggal Dunia
- Balai Bahasa Jateng Gelar Penghargaan Prasidatama 2021
- Ganjar Pantau Banjir di Kaligawe Semarang Sudah Mulai Surut
- Pucang Argo Community Gelar Baksos Korban Puting Beliung Demak
Pengunjuk rasa perwakilan empat paguyuban jaran kepang dan Kabupaten Semarang kemudian menggelar pentas jaran kepang menggunakan kuda dari anyamanan bambu yang dibawa.
“Kami masyarakat jaran kepang Semarang Serasi Kabupaten Semarang melakukan aksi damai, menolak kekerasan dan tindakan anarkis,” kata Koordinator Aksi Bowo Sulaksono.
Selain aksi damai, lanjut ia, juga untuk meruwat gerbang Gedung DPRD Jateng guna membuka jalan kepada masyarakat supaya tidak gegabah melakukan hal-hal yang tidak, seprti anarki ataupun kerusuhan karena bisa dilakukan secara rembug atau musyawarah.
Menurut Bowo, selain menolak kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di Indonesia khususnya di Kota Semarang, aksi sebagai upaya agar pemerintah dan anggota dewan memperhatikan para seniman.
“Pandemi Covid-19 belum selesai sudah ada kerusuhan-kerusuhan, sedangkan kami para seniman sangat terdampak dan tidak bisa pentas sejak Maret,” tandas Bowo.
Dia berharap, pemerintah dan anggota dewan Jateng lebih memperhatikan lagi nasib para seniman terutama jaran kepang.