Semarang, Kabarku.net – Api abadi Mrapen yang terletak di Desa Manggarmas Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan sejak 25 September 2020 padam.
Belum diketahui secara pasti penyebab padamnya api abadi kerap digunakan untuk pengambilan api obor sejumlah event olahraga nasional maupun internasional itu.
Guna menyelidiki penyebab padamnya api abadi Mrapen, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menerjunkan tim khusus dari Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Jateng untuk melakukan pengecekan sekaligus penanganan.
“Saya minta tim Dinas ESDM untuk ngecek penyebab matinya api abadi Mrapen. Apakah karena cadangan sumber daya yang ada di dalamnya habis, atau karena ada pengaruh eksploitasi sekitarnya,” kata Ganjar di Semarang, Jumat (2/10).
Menurut ia, kalau matinya api abadi Mrapen akibat sumber gas yang ada di dalamnya habis, berarti karena faktor alam, tapi kalau penyebab matinya karena ada eksplotasi wilayah yang ada di sekitarnya perlu dilakukan tindakan pencegahan.
Baca juga :
- LBH Rupadi Tambah 31 Kader Paralegal Muda Non Litigasi
- Ormas Tionghoa di Indonesia Bantu 1 Juta Ton Beras dan 20 Juta Masker
- Arab Saudi Wajibkan Jamaah Haji 2021 Vaksin Covid-19
- Saat Ganjar dan Risma Nikmati Pijatan Terapis Disabilitas
- Demokrat Jateng Tak Akui Hasil KLB yang Tetapkan Moeldoko Ketua Umum
Oleh karenanya, lanjut Ganjar, tim Dinas ESDM Jateng sedang melakukan pengecekan di lapangan guna mencari penyebab matinya sumber api abadi Mrapen.
“Bila penyebab matinya sumber api abadi Mrapen karena eksploitasi saya minta tim ESDM Jateng melakukan tindakan. Sekarang sedang dicek dan saya minta dilapori perkembangannya,” ujar Ganjar.
Sementara menurut Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan, Sinung Sugeng Arianto, sebelum sumber api abadi Mrapen padam, sempat ada semburan air bercampur gas saat pengeboran sumur yang berlokasi tidak jauh dari Mrapen.
Meski semburan gas telah berhasil ditutup, tapi sampai saat ini air dan gas masih merembes dari pengeboran sumur tersebut.
“Belum bisa memastikan, apakah aktivitas pengeboran itu yang menyebabkan api abadi Mrapen padam, masih kami selidiki lebih lanjut,” kata Sinung.