Jepara, Kabarku.net – Wisata Karimunjawa di Kabupaten Jepara dibuka lagi secara terbatas, setelah ditutup sejak Maret 2020 akibat pandemi Covid-19.
Pembukaan Karimunjawa dilakukan Bupati Jepara Dian Kristiandi ditandai dengan pelepasan 220 penumpang kapal cepat Bahari Express yang membawa wisatawan ke pulau tersebut, Jumat (16/10).
Sesuai manifes kapal cepat Bahari Express dari 220 penumpang tersebut separuh di antaranya adalah wisatawan dan sisanya adalah warga asli atau mereka yang memiliki pekerjaan di Karimunjawa.
Bupati Jepara mengatakan, pembukaan pariwisata Karimunjawa didasari oleh dua hal yakni, tidak adanya kasus penularan Covid-19 di pulau tersebut dan upaya reaktivasi ekonomi warga yang menggantungkan nafkah dari sektor pariwisata.
Menurutnya pembukaan kembali Karimunjawa sudah melalui konsultasi dan rekomendasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca juga :
- PGRI Jateng Minta Kepala Daerah Baru Dilantik Prioritaskan Sektor Pendidikan
- Ganjar Dampingi Jokowi Resmikan KRL Solo-Jogja
- Mahasiswa Unisri Solo Raih The Best Talent Ajang Putra Putri Kampus Indonesia
- Kepala SMP di Semarang Menginginkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
- Artidjo Alkostar, “Momok” Koruptor Indonesia Meninggal Dunia
“Di Karimunjawa satu-satunya kegiatan perekonomian ya pariwisata. Terus kita lakukan simulasi kemudian dilaporkan ke Pak Gubernur. Kemudian turunlah surat rekomendasi, dengan persyaratan tertentu semua penyebrangan harus pakai rapid test. Kemudian pengetatan protokol kesehatan, tidak hanya di Jepara, tapi ditujuan pun dilakukan juga,” ujar Dian Krisiandi di kantor Dermaga Penyebrangan Kartini Jepara.
Lebih lanjut, Dian mengatakan, faktor lain dari pembukaan pariwisata tersebut adalah kesiapan warga dan para pelaku wisata di Karimunjawa yang berkomitmen melakukan protokol kesehatan ketika menerima wisatawan.
Bila nanti ditemukan adanya kasus penularan Covid-19 di Karimunjawa, maka tidak segan menutup operasional penyebrangan wisata.
Oleh karenanya, Dian telah menyiapkan sejumlah fasilitas kesehatan dan relawan guna menyosialisasikan protokol kesehatan Covid-19.
“Jika nanti dalam kurun waktu satu hingga empat hari ada yang bawa virus Covid-19 ya ditutup,” tandasnya.
Sementara, pelaksana tugas (Plt) Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jepara Zamroni Lestiaza mengatakan, pembukaan secara terbatas Karimunjawa sudah melalui berbagai tahap.
Tahapan itu antara lain, simulasi pada bulan September, kemudian diikuti permintaan pembukaan wisata oleh bupati kepada gubernur pada awal Oktober 2020.
“Kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan telah menyiapkan sarana rapid test yang ditujukan bagi wisatawan yang belum menjalani tes Covid-19 di kota asal,” jelas Zamroni.
Bagi para wisatawan yang tidak membawa hasil rapid tes, sambung dia, telah disiapkan fasilitas rapid test dengan biaya Rp150 ribu