Semarang, Kabarku.net – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah menyebutkan sebanyak 424 objek wisata sudah buka lagi pada pada kenormamalan baru (new normal) Covid-19.
Objek wisata yang tersebar di sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng) tersebut sudah menerima kunjungan wisatawan.
Kepala Disporapar Jawa Tengah Sinoeng N. Rahmadi mengatakan, 60% dari sebanyak 690 objek wisata yang sudah buka.
“Sudah ada 424 objek wisata yang buka lagi. Sedangkan 56 objek wisata lainnya masih melakukan simulasi untuk buka lagi,” katanya pada Prime Topic Dialog Bersama Parlemen “Mengembangkan Paradigma Pariwisata” yang digelar radio MNC Trijaya di Red Rabbit Restro Semarang, Kamis (17/9).
Objek wisaya yang telah buka itu, lanjut Sinoeng terus dipantau agar mematuhi protokol kesehatan Covid-19, dengan mewajibkan pengunjung mengenakan masker, menjaga jarak, dan pembatasan pengunjung.
Baca juga :
- Kepala SMP di Semarang Menginginkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
- Artidjo Alkostar, “Momok” Koruptor Indonesia Meninggal Dunia
- Balai Bahasa Jateng Gelar Penghargaan Prasidatama 2021
- Ganjar Pantau Banjir di Kaligawe Semarang Sudah Mulai Surut
- Pucang Argo Community Gelar Baksos Korban Puting Beliung Demak
Pemantauan dilakukan Dinas Pariwisata kabupaten/kota serta melibatkan masyarakat melalui citizen jurnalism atau jurnalisme warga.
Menurut Sinoeng, telah meminta izin kepada Gubernur Jateng untuk melibatkan citizen jurnalism yang merupakan kekuatan sosial media ikut melakukan pemantaun objek wisata.
Namun, sambung ia, tidak semua laporan dari citizen jurnalism akan ditindaklajuti, terutama mengandung fitnah.
“Kami hanya merespon yang menggunakan akun riil, kalau yang anonim tak jelas tidak ditanggapi,” tandasnya.
Bila ada pengelola objek wisata yang ketahuan melanggar protokol kesehatan akan ditutup sementara untuk diminta melakukan evaluasi dan perbaikan.
Jika pengelola tidak mau melakukan perbaikan dan masih ngeyel, maka akan diusulkan kepada bupati/wali kota dan gubernur untuk ditutup jangka lama.
“Dalam kondisi sekarang tidak bisa mengabaikan kesehatan masyarakat atau pengunjung,” ujar Sinoeng.
Sementara Wakil Ketua Komisi B DPRD Jateng Muhammad Ngainirrichald mendesak pemerintah agar fokus menangani sektor pariwisata agar bisa bangkit kembali.
Sektor pariwisata yang menyerap banyak tenaga kerja paling terpukul selama pandemi Covid-19 karena kehilangan mata pencaharian.
“Hendaknya mulai sekarang Pemerintah Provinsi Jateng melakukan persiapan agar nantinya saat kondisi normal bebas Covid-19 pariwisata sudah siap,” kata anggota Dewan dari FPPP.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Eko Suseno HRM dalam kesempatan sama meminta pengelola tempat wisata harus ketat menerapkan protokol kesehatan agar pengunjung aman.
“Pariwisata tidak hanya sekedar piknik saja, tapi ada nilai edukasi dan kenyamanan sehingga wisatawan merasa senang,” jelas dia.