Semarang, Kabarku.net – Guna mengembangkan ekonomi di lingkungan masyarakat tempat UMKM berada, alumni dan beberapa mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengembangkan bisnis rintisan (startup) Gets id.
Startup yang menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini memiliki keunggulan berani menawarkan gratis ongkos kirim untuk para penggunanya.
Mereka terdiri atas dari Prima Alumni D3 Teknik Elektro Undip, Prima, mahasiswa Program Studi Instrumentasi dan Elektronika sekolah vokasi, Dwi Aji Prasetyo, dan mahasiswa Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik, Sulistyo.
Menurut Dwi Aji Prasetyo, Gets id tergerak untuk memfasilitasi UMKM, khususnya yang menghasilkan barang-barang kebutuhan primer dengan bahan baku lokal agar bisa tetap bergerak meski pada kondisi pandemi Covid-19.
“Pilihan mengandeng produsen barang primer berbahan baku lokal juga karena pertimbangan ke depan usaha seperti ini lebih strategis,” katanya dalam rilis Minggu (20/9).
Baca juga :
- Kepala SMP di Semarang Menginginkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
- Artidjo Alkostar, “Momok” Koruptor Indonesia Meninggal Dunia
- Balai Bahasa Jateng Gelar Penghargaan Prasidatama 2021
- Ganjar Pantau Banjir di Kaligawe Semarang Sudah Mulai Surut
- Pucang Argo Community Gelar Baksos Korban Puting Beliung Demak
Hal ini, lanjut ia, juga berdasarkan pengalaman krisis moneter 1998 di mana UMKM yang memanfaatkan sumber daya dan bahan baku lokal menjadi penghela perekonomian nasional sehingga bisa bangkit lagi.
Untuk sementara, lanjut Aji selaku UX Researcher Gets id, fokus penjualan ke konsumen yang lokasinya berdekatan dengan produsen.
Konsep ini mengutamakan konsumen yang dekat dengan produsen adalah untuk menumbuhkan ekonomi lingkungan.
Saat ini masih dibatasi di radius 500 meter sampai 5 km dari titik produsen (UMKM), sehingga barang yang dipesan bisa diantar sendiri oleh penyedia jasa.
“Kami tidak memungut ongkos kirim alias gratis,” ujarnya.
Prima menambahkan alasan mendirikan Gets id, karena dari DataBoks pada 2018 menyebutkan jumlah UMKM di Indonesia mencapai 60 juta.
Dari jumlah itu, yang sudah memanfaatkan platform digital baru 18% atau sekitar 9 juta unit usaha, sehingga masih ada sekitar 82% UMKM yang belum memanfaatkan teknologi digital.
“Jika tidak ada dorongan, ditambah kondisi wabah Covid-19 yang mengatur perlunya pembatasan sosial dan pembatasan jarak, dikhawatirkan UMKM banyak yang terhambat pengembangan perannya,” jelas Prima.
Aplikasi yang diluncurkan pekan pertama September 2020 ini, menurut Prima memiliki dua aplikasi yang sudah bisa diunduh di Play Store atau website gets.id, yaitu aplikasi “Gets Seller” untuk penjual dan aplikasi “Gets id” untuk pembeli.
Saat ini Gets id mempunyai empat layanan yaitu Gets Food untuk mempermudah pemesanan makanan, Gets Daily untuk memesan kebutuhan sehari-hari, Gets Service untuk terhubung dengan penyedia jasa, dan Gets Cook untuk kebutuhan bahan memasak.
“Sementara layanan Gets id masih untuk Kota Semarang dan sekitarnya. Namun ke depan tidak tertutup kemungkinan dibuka di kota lainnya di Indonesia,” ujar Prima.
Untuk memperkuat jaringan, Gets id menjalin kerja sama dengan Program Wirausaha Mahasiswa (PWM) Undip yang mempunyai produk untuk dijual belikan dalam Platform Gets id.
“Kami berharap Gets id dapat menjadi solusi bagi para UMKM untuk dapat menjangkau konsumen terdekat dan meningkatkan pendapatan secara signifikan,” harap dia.