Semarang, Kabarku.net – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia bakal memperluas penerima manfaat program Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.
Awalnya penerima manfaat BLK komunitas adalah komunitas keagamaan seperti pondok pesantren (ponpes), kemudian serikat pekerja, serikat buruh, dan komunitas seni dan komunitas perfilman meskipun belum direspon.
“Kami akan terus membantu meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) seluruh profesi yang ada melalui BLK komunitas,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah di Semarang, Minggu (30/8) malam.
Menurut Menaker, sampai 2019 total tercatat telah mendirikan sebanyak 1.113 BLK komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan pada 2020 ditargerkan dibangun sebanyak 1.000 BLK komunitas.
Dengan adanya Program BLK komunitas dapat mempercepat akses dan mutu pelatihan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia akan lebih efektif serta mempercepat peningkatan jumlah angkatan kerja yang terampil dan berkualitas.
Baca juga :
- Kepala SMP di Semarang Menginginkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
- Artidjo Alkostar, “Momok” Koruptor Indonesia Meninggal Dunia
- Balai Bahasa Jateng Gelar Penghargaan Prasidatama 2021
- Ganjar Pantau Banjir di Kaligawe Semarang Sudah Mulai Surut
- Pucang Argo Community Gelar Baksos Korban Puting Beliung Demak
Lebih lanjut Ida mengatakan, telah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama BLK Komunitas tahap pertama 2020 dengan 100 lembaga yang saat sedang dimulai pembangunannya.
Dilanjutkan tahap kedua sebanyak 300 BLK komunitas serta tahap ketiga direncanakan sebanyak 600 BLK komunitas.
“Pada program pembangunan BLK Komunitas 2020 telah menambah kejuruan pelatihan menjadi 23 kejuruan untuk dapat diterapkan di BLK komunitas,” ujar Ida.
Dengan adanya penambahan kejuruan pelatihan ini, menginginkan adanya ‘link and match’ dengan industri yang ada di sekitar BLK komunitas.
Kejuruan pelatihan yang akan dikembangkan agar disesuaikandengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran.
“Pandemi covid-19 berdampak pada sektor ketenagakerjaan di mana banyak pekerja yang terpaksa di-PHK dan dirumahkan hingga meningkatkan angka pengangguran,” jelas Ida.
Untuk itu, pemerintah melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional yang bertujuan untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan membangkitkan kembali perekonomian nasional dengan berbagai skema bantuan dan insentif kepada masyarakat dan dunia usaha.
Salah satu program yang digalakkan pemerintah adalah program padat karya dan kewirausahaan yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sekaligus membantu membangkitkan kembali perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
“Penanganannya melalui program tenaga kerja mandiri, program padat karya infrastruktur, dan program inkubasi bisnis,” ujar Ida.