Semarang, Kabarku.net – Memperingati dies natalis ke-20 Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang menggelar serangkaian kegiatan, antara lain istighotsah dan manaqiban.
Kepala Humas Unwahas Semarang Taufiq Ismail mengatakan, rangkaian kegiatan dies natalis ke-20 yang dilaksanakan Sabtu (8/8) dilaksanakan dengan memenuhi standar protokol kesehatan Covid-19
“Agenda dies natalis sederhana, yakni salat duhur berjamaah di masjid kampus, dilanjutkan dengan istighotsah dan manaqiban yang akan dipimpin Rois Idaroh Wustho Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Jawa tengah KH Dzikron Abdullah,” katanya, Jumat (7/8).
Menurut Taufiq, kegiatan akan diikuti seluruh dosen, karyawan mahasiswa Unwahan, santri Pondok Prsantren Luhur Wahid Hasyim. Serta undangan PWNU Jateng, PCNU Kota Sematang, dan tokoh masyarakat .
Baca juga :
- Ngaku Anggota Polisi Resmob, 2 Remaja Semarang Peras Pelaku Balap Liar
- PGRI Jateng Minta Kepala Daerah Baru Dilantik Prioritaskan Sektor Pendidikan
- Ganjar Dampingi Jokowi Resmikan KRL Solo-Jogja
- Mahasiswa Unisri Solo Raih The Best Talent Ajang Putra Putri Kampus Indonesia
- Kepala SMP di Semarang Menginginkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
“Agenda lain dalam rangka dies adalah ziarah ke makam pendiri PTNU yakni K.H Syamsudin Anwar (Ketua Yayasan Wahyd Hasyim Semarang ) di Undaan Kudus Jateng,” jelasnya.
Terkait rangakaian dies natalis, Takmir Masjid Nurul Ulum Unwahas melalui panitia kurban Iduladha 1441 H/2020 membagikan 726 kantong daging kepada para karyawan dan warga di sekitar kampus.
Ketua Panitia Ibadah Kutban, Dzulfikar menjelaskan menyembelih empat ekor sapi dan dua ekor kambing. Hewan kurban berasal dari dosen dan karyawan Unwahas yang disembelih pada hari tasyrik .
“Kegiatan ini bertema “Berkurban, mensucikan diri dan berbagi di tengah pandemi”,” kata dia.
Sementara Rektor Unwahas Prof. Dr H Mahmutarom SH. Mhum mengatakan, hewan kurban yang disembelih dengan niat ibadah kepada Allh dan meneladani sifat mulia Nabi Ibrahim yang taat kepada Allah serta kesabaran puteranya Ismail
“Ketaatan dalam melaksanakan perintah-Nya berbuah syariat penyembelihan hewan kurban untuk dibagikan pada golongan masyarakat kurang mampu,” ujar dia.