Semarang, Kabarku.net – Komisi VII DPR RI mendesak pembangunan proyek jaringan proyek pipa gas ruas Cirebon-Semarang (Cisem) sepanjang 255 Km yang macet selama 14 tahun untuk dilanjutkan kembali.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Edy Soeparno mengatakan, mengatakan pembangunan proyek pipa gas ruas Cisem dengan investasi senilai US$ 169,41 juta tidak boleh macet lagi apapun alasannya.
“Kami siap membantu mencari jalan keluar terbaik. Kuncinya jika terjadi persoalan semua harus duduk bersama. Jangan ada ego sektoral berlebihan demi keberlangsungan proyek infrastruktur energi ini agar cepat rampung,” katanya seuasi mengikuti Rakor Percepatan Pembangungan Pipa Gas Bumi Transmisi Gas Bumi Ruas Cirebon-Semarang di Hotel PO Semarang, Selasa (11/8)
Anggota dewan dari PAN ini lebih lanjut mengatakan, energi gas bumi ini merupakan kebutuhan nasional, terutama para pelaku industri untuk menggerakan laju pertumbuhan ekonomi.
Energi gas bumi sudah tersedia, namun kendala dihadapi adalah pendistribusian kepada konsumen industri, meski pemerimtah sudah menyiapkan rencana pembangunan infrastruktur Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi.
Baca juga :
- Balai Bahasa Jateng Gelar Penghargaan Prasidatama 2021
- Ganjar Pantau Banjir di Kaligawe Semarang Sudah Mulai Surut
- Pucang Argo Community Gelar Baksos Korban Puting Beliung Demak
- Gelar Operasi, Polda Jateng Dapati Tempat Hiburan Malam Langgar Jam Operasional PPKM Skala Mikro
- Riyono Salurkan Bantuan Perahu Karet Untuk Tangani Banjir Pekalongan
Akibat terjadi kemacetan pembangunan pada proyek pipa gas ruas Cisem selama 14 tahun, sehingga menjadikan laju pertumbuan industri melambat.
“Fenomena seperti ini juga terjadi di berbagai wilayah. Model penyelesian pada proyek pipa gas ruas Cisem jika berhasil akan dijadikan role model untuk proyek serupa di wilayah lain,” ujar Edy.
Edy meminta PT Rekind dan Perusahan Gas Negara (PGN) selaku penyedia gas harus segera merealisasi proyek jaringan pipa gas bumi, mengingat kebutuhan gas secara komersial sangat besar.
Terlebih lagi di sepajang pantura Jateng saja terdapat beberapa kawasan industri meliputi Kawasan Industri Wijayakusma di Semarang, Kawasan Industri Kendal, Pembangnan Kawasan Industri Terpadu Batang dan kawasan indusri Brebes yang memiliki potensi besar untuk pasar gas.
“Kawasan industri ini memiliki daya tarik besar dan calon investornya yang besar, namun sayang ketersedian distribusi gasnya tidak ada. Padahal mereka seringkali meminta kepastian, pasokan kebutuhan gas kapan bisa dipenuhi,” ungkapnya.
Oleh karenanya, imbuh Edy, Komisi VII DPR RI akan ikut melakukan pengawasan dan pengawalan terhadap proyek infastruktur jaringan pipa gas ini.
“Jika ada kendala, semua pemangku pelaksanaan proyek untuk duduk bersama. Kami dari Komisi VII DPR RI akan memfasilitasi agar proyek Cisem dapat selesai sesuai target rampung 2021 sehingga pendistribusian gas untuk industri besar maupun kecil, dan rumah tangga bisa terwujud,” harap Edy.