Semarang, Kabarku.net – Demi menjaga citra, ada kepala daerah di Jawa Tengah (Jateng) diketahui tidak mau menggelar tes masif kepada masyarakat untuk mengejar persebaran Covid-19.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, tes masif kepada masyarakat adalah salah satu cara untuk menurunkan penularan Covid-19.
“Saya selalu meminta kepada bupati/wali kota gencar melakukan tes tersebut. Sekali lagi saya ingatkan, jangan takut soal citra,” katanya di Semarang, Senin (3/9).
Untuk kepala daerah yang tidak melakukan tes masif, sambung Ganjar, telah menerjunkan tim kesehatan dari Provinsi Jateng ke daerah itu untuk melakukan pengecekan.
“Kita cek sendiri dari Pemprov. Ternyata ada yang positif,” ujarnya tanpa menyebut nama daerah itu.
Lebih lanjut Ganjar menyatakan, dari laporan tim ahli penanganan Covid-19, tingkat persebaran di Jateng hampir merata. Angka reproduksi efektif (Rt) pada minggu ke-31 meningkat dibanding minggu ke-30.
Peningkatan ini terjadi terus menerus selama empat minggu terakhir, sehingga daerah dengan angka Rt di atas satu bertambah enam kabupaten/kota menjadi 25 kabupaten/kota.
Baca juga :
- Mahasiswa Unisri Solo Raih The Best Talent Ajang Putra Putri Kampus Indonesia
- Kepala SMP di Semarang Menginginkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
- Artidjo Alkostar, “Momok” Koruptor Indonesia Meninggal Dunia
- Balai Bahasa Jateng Gelar Penghargaan Prasidatama 2021
- Ganjar Pantau Banjir di Kaligawe Semarang Sudah Mulai Surut
“Kabupaten Jepara tertinggi dan kami pantau terus, termasuk Solo Raya dan eks Karesidenan Kedu yang menjadi perhatian kami. Kami mengoptimalkan koordinator wilayah di enam eks karesidenan untuk membantu menyelesaikan persoalan-persoalan itu,” jelas Ganjar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menjelaskan sudah melakukan sekitar 138.500 tes Covid-19.
Penyebaran Covid-19 di wilayah pantai utara (Pantura) timur lebih tinggi dibandingkan atas wilayah pantai selatan.
Untuk pelaksanaan tes swab secara masif, sambung Yulianto, berupaya terus dilakukan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang dimiliki.
“Berusaha mengarah testing bertahap sesuai dengan kemampuan dan kapasitas. Juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi lain. Anggarannya besar, maka bertahap,” ujar dia.
Mengani kasus di Kabupaten Jepara, Yulianto mengatakan telah melakukan testing dan tracing di wilayah tersebut untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
“Sudah melakukan tracing dan testing di Kaputen Jepara, karena ditemukan kasus di sekretariat DPRD, Dinas Lingkungan Hidup, dan Satpol PP,” jelas Yulianto.