Semarang, Kabarku.net – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah membantu kemudahan tenaga medis memperpanjang surat izin mengemudi (SIM) dengan menyediakan mobil SIM keliling di rumah sakit (RS).
Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol. Arman Achdiat mengatakan, layanan perpanjangan SIM bagi tenaga medis dengan pola jemput bola mewujudkan polantas hadir selama Operasi Candi Patuh 2020.
Kegiatan ini sekaligus apresiasi atas darma bhakti kepada tenaga medis yang merawat pasien Covid-19 agar tidak semakin meluas.
“Waktu untuk dokter dan paramedis sangat terbatas sehingga sebagai komitmen polisi menghargai sumbangsih mereka, kami melakukan jemput bola menggunakan mobil pelayanan SIM keliling,” kata Arman kepada wartawan, Rabu (4/8)
Menurut ia, melalui kerja sama dengan rumah sakit, mobil pelayanan SIM keliling pada 3-4 Agustus 2020 ditempatkan di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Pelayanan mobil SIM keliling untuk mengurangi beban psikis tenaga medis, agar tidak perlu pergi jauh dan mengantri mengingat keberadaannya sangat dibutuhkan selalu berada di pos layanan kesehatan masing-masing.
Baca juga :
- Ganjar Ingatkan Kepala Daerah Bahwa Kekuasaan Ada Batasnya, yang Langgeng Kekuasaan Tuhan
- KSR PMI Unisri Solo Gelar Baksos Bagi Sembako
- Sebelum Belajar Tatap Muka, Ganjar Usulkan Siswa Divaksin Covid
- Ganjar Lantik 17 Bupati/Wali Kota Secara Langsung dan Daring
- Kota Salatiga Raih Predikat Kota Paling Toleran Se-Indonesia
Tidak hanya tenaga medis, masyarakat berada di sekitar RSUP dr. Kariadi bisa melakukan perpanjangan SIM di mobil tersebut.
“Tenaga kesehatan dan polisi adalah garda terdepan penanggulanan Covid -19. Tenaga kesehatan mengobati penyakit, sedang polisi lalu lintas bersama aparat lainnya bergerak pada level pencegahan dan penegakan hukum,” ujar Arman.
Layanan mobil SIM keliling hanya untuk melayani perpanjangan SIM A dan SIM C. Prosedurnya lebih dulu mendaftar dengan menyerahkan fotokopi KTP dan mengisi biodata lengkap pada formulir yang tersedia.
Sebelum memasuki mobil pelayanan, pemohon menjalani protokol adaptasi kebiasaan baru, lalu menyerahkan fotokopi KTP dan membawa alat tulis untuk mengisi dokumen dan tetap menerapkan physical distancing.
“Bagi pemohon yang memakai masker tidak dilayani. Kami memberikan kemudahan, tetapi kesehatan dan keselamatan tetap paling utama,” tandas Arman.