Grobogan, Kabarku.net – Wabah Covid-19 hampir melumpuhkan aktivitas di semua lini kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan yang terpaksa harus meliburkan siswanya.
Sebagai penggantinya, sekolah menerapkan pembelajaran daring atau online untuk kegiatan belajar mengajar siswa yang ada di rumah.
Pembelajaran darling menghadapi kendala terutama ketersediaan perangkat seperti handphone, laptop, kuota internet, dan jaringan internet bagi siswa yang berada di pelosok, karena kondisi ekonomi kurang mampu.
Kondisi ini mendorong guru MTs Al-Hidayah Karangrayung, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah (Jateng) Muhammad Zaki Iqbal, rela naik-turun bebukitan dan melewati jalan berliku menyambangi rumah siswa tidak mampu untuk memberikan pembelajaran secara langsung.
“Kita tidak bisa berdiam diri adanya Covid-19. Harus tetap survive. Proses pembelajaran dilakukan secara daring, memang solusi di saat pandemi. Namun, harus beradaptasi dengan kondisi yang ada di lapangan,” katanya, Senin (3/8).
Menurut Zaki, di daerahnya masih banyak siswa kondisi ekonomi keluarga tidak mampu, serta tinggal di bebukitan dan hutan sehingga susah menangkap sinyal.
Melihat kondisi, kemudian membuat ia berinisiatif menyambangi beberapa rumah siswa yang tidak mampu mengikuti secara daring agar bisa tetap belajar seperti siswa lainnya.
Baca juga :
- LBH Rupadi Tambah 31 Kader Paralegal Muda Non Litigasi
- Ormas Tionghoa di Indonesia Bantu 1 Juta Ton Beras dan 20 Juta Masker
- Arab Saudi Wajibkan Jamaah Haji 2021 Vaksin Covid-19
- Saat Ganjar dan Risma Nikmati Pijatan Terapis Disabilitas
- Demokrat Jateng Tak Akui Hasil KLB yang Tetapkan Moeldoko Ketua Umum
Setiap hari Sabtu dan Minggu, Zaki berkeliling melewati jalan berliku, naik-turun melewati hutan untuk sampai ke rumah siswa.
Menurutnya yang dilakukan sudah menjadi tanggungjawabnya sebagai seorang guru. Juga sebagai bentuk aplikasi program Jogo Tonggo yang diinisiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
“Kalau Pak Ganjar itu Jogo Tonggo, maka terjemahkan di sekolah sebagai Jogo Siswa,” ujar Zaki.
Dalam melaksanakan kegiatan belajar tatap muka langsung dengan siswa, Zaki tetap menerapkam protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan.
“Ini juga sebagai edukasi kepada siswa dan keluarganya terhadap protokol kesehatan,” tandasnya.
Langkah yang dilakukan guru Zaki ini, disambut baik wali siswa MTs Al-Hidayah Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Sulastri.
Janda yang bekerja sebagai pencari kayu di hutan ini menyampaikan terima kasih kepada guru yang telah rela mendatangi anaknya untuk memberikan pelajaran di rumah.
“Saya hanya kerja cari kayu, jadi pendapatannya tidak tentu, tidak mampu membelikan handphone anak. Terima kasih pak Guru yang mau datang ke rumah memberi pelajaran anak saya,” ujar Sulastri.