Pati, Kabarku.net – Perkelahian terjadi pada saat peringatan HUT RI ke 75 Senin (17/8/2020) di Jalan Lingkar Selatan Pati Jawa Tengah. Perkelahian dua kelompok yang mayoritas masih di bawah umur ini mengakibatkan satu orang meninggal dan dua orang terluak parha terkena senjata tajam.
Korban tewas yakni Satriya Nugroho (20) warga Kelurahan Pati Lor yang masih berstatus sebagai pelajar, sedang dua orang terluka yakni Tri Candra Purnama (19) warga Desa Tamansari Kecamatan Tlogowungu dan Moh Azis Sulistiawan (22) warga Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati. Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Soewondo Pati.
Sementara, aparat Polres Pati menangkap delapan anak di bawah umur yang diduga terlibat dalam perkelahian tersebut. Polisi masih membutu tiga orang terduga pelaku dan kini ditetapkan sebagai daftar perncarian orang (DPO).
Kapolres Pati AKBP Arie Prasetya Syafaat melalui Kasat Reskrim AKP Sudarno mengatakan jumlah pelaku yang diduga terlibat dalam aksi perkelahian hingga mengakibatkan satu korban meninggal lebih dari 10 orang. Aparat masih mencari ada tiga orang lagi yang terlibat dalam perkelahian tersebut.
“Kita amankan delapan terduga pelaku yang usianya antara 15-18 tahun. Untuk sementara ditahan untuk menjalani pemeriksaan. Tiga orang masuk daftar pencairan orang (DPO),” kata Sudarno kepada wartawan, Senin (17/8/2020).
Dalam menuntaskan kasus tersebut, Polres Pati juga melakukan pemeriksaan senjata tajam yang digunakan para pelaku guna memastikan senjata yang dipakai melukai korbannya hingga meninggal.
Apalagi, korbannya yang mengalami luka akibat senjata tajam tidak hanya satu orang, melainkan ada tiga orang sehingga harus dipastikan masing-masing senjata tajam yang dipakai untuk melukai siapa saja.
Perkelahian berdarah tersebut, terjadi di Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, tepatnya di dekat Gardu Induk PLN Pati di Desa Mustokoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Senin (17/8) sekitar pukul 02.00 WIB.
Adapun kronologis kejadian, berawal ketika kelompok pelaku yang hanya beberapa orang melintasi tempat kejadian perkara, kemudian dihadang sejumlah korban dan dimintai uang sambil menunjukkan senjata tajam.
Kelompok pelaku mengaku tidak mempunyai uang yang diminta tersebut, merasa tidak terima kemudian memberitahukan kejadian itu kepada teman-temanya.
Berita Lainnya:
- Ganjar Ingatkan Kepala Daerah Bahwa Kekuasaan Ada Batasnya, yang Langgeng Kekuasaan Tuhan
- KSR PMI Unisri Solo Gelar Baksos Bagi Sembako
- Sebelum Belajar Tatap Muka, Ganjar Usulkan Siswa Divaksin Covid
- Ganjar Lantik 17 Bupati/Wali Kota Secara Langsung dan Daring
- Kota Salatiga Raih Predikat Kota Paling Toleran Se-Indonesia
Pada saat itu pula, kelompok pelaku mendatangi para pemalak dengan membawa senjata tajam, kemudian bentrokan dengan senjata tajam terjadi hingga menewaskan satu orang.
Pelaku pengroyokan diperkirakan ada 11 orang rata-rata masih remaja atau dibawah umur, sedangkan lawannya yang ada delapan orang dengan usia dewasa. Akibatnya, 1 meninggal dunia, dan dua mengalami luka serius dan dilarikan ke rumah sakit.