Semarang, Kabarku.net – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui unit usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), memanfaatkan sampah perkotaan sebagai bahan bakar alternatif pembuatan semen.
Sampah-sampah yang berada di kawasan Tritih Lor Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap akan digunakan di pabrik SBI di Cilacap.
Direktur Produksi SIG, Benny Wendry, mengatakan bahwa pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif merupakan solusi untuk pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan masyarakat yang lebih baik.
“Refuse-Derived Fuel (RDF) merupakan hasil dari sampah domestik yang diolah dengan metode biodrying untuk dijadikan energi terbarukan dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Pemanfaatan sampah tersebut mampu mensubstitusi penggunaan batu bara menjadi bahan bakar hingga 3% Substitusi Energi Panas (Thermal Substitution Rate/TSR)”, katanya pada peresmian operasionalisasi pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif di Cilacap, Selasa (21/7)
Operasional pengelolahan sampah itu dilakukan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Hadiri dalam acara itu Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yassin Maimoen, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, Direktur Produksi SIG, Benny Wendry, dan Direktur Utama SBI, Aulia Mulki Oemar.
Benny lebih lanjut menyatakan, saat ini sampah terus bertambah tiap hari dan menjadi masalah besar di beberapa daerah termasuk Kabupaten Cilacap.
Baca juga :
- Dapatkan 5 Khasiat Baca Zikir Hasbunallah Wanikmal Wakil
- Ngaku Anggota Polisi Resmob, 2 Remaja Semarang Peras Pelaku Balap Liar
- PGRI Jateng Minta Kepala Daerah Baru Dilantik Prioritaskan Sektor Pendidikan
- Ganjar Dampingi Jokowi Resmikan KRL Solo-Jogja
- Mahasiswa Unisri Solo Raih The Best Talent Ajang Putra Putri Kampus Indonesia
“Hal ini yang memberikan dorongan kami untuk memanfaatkan sampah yang semula tidak bernilai menjadi energi alternatif pengganti batu bara,” ujarnya.
Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini sambung Benny, merupakan inovasi perusahaan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“SIG ingin memberikan solusi jangka panjang dalam mengatasi persoalan sampah domestik yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” katanya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam sambutanya menyatakan, penerapan teknologi RDF merupakan upaya untuk meningkatkan pengelolaan persampahan di Indonesia.
Menurut ia, harus ada terobosan dalam pengelolaan sampah sehingga dapat mengurangi ketergantungan pengelolaan sampah kota/kabupaten kepada tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang selalu menjadi masalah, baik lingkungan maupun sosial.
Diharapkan agar pilot proyek ini bisa menjadi titik balik pengelolaan sampah di Indonesia yang selama ini masih menjadi permasalahan pelik.
“Semoga teknologi yang dibangun di Cilacap ini bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya,” harap Luhut.
Fasilitas pengolahan sampah domestik terpadu yang pertama di Indonesia ini merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup yang bekerja sama Pemerintah Kerajaan Denmark melalui program ESP3.
Didukung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
SBI ditunjuk sebagai operator yang mempersiapkan sumber daya manusia melalui pelatihan, dan offtaker produk RDF.
Fasilitas pemanfaatan sampah perkotaan (Municipal Solid Waste/MSW) menjadi RDF yang terletak di TPA Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, dibangun di atas lahan seluas 1 hektar.
Mampu mengolah limbah sampah domestik sebesar 120 ton per hari yang dapat menghasilkan 60 ton RDF per harinya yang mampu menggantikan 40 ton batu bara per hari.