Semarang, Kabarku.net – Sejumlah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) KPU Semarang malam-malam mendatangi rumah dinas (rumdis) Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Puri Gedeh Semarang, Sabtu (18/7).
Mereka mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap, seperti masker, face shield, dan sarung tangan untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pilkada 2020.
Dalam proses coklit tersebut, petugas PPDP mewawancarai Ganjar terkait data keluarga yang memiliki hak pilih pada pilkada mendatang.
Ganjar menjawab setiap pertanyaan petugas, sambil menunjukkan kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) miliknya, istri dan anak. Setelad dicocokan datanya, petugas memberikan stiker sebagai tanda sudah di coklit.

“Keluarga ada tiga yang mempunyai hak suara yakni, saya, istri dan anak. Terima kasih pada petugas penyelenggara pemilu yang sudah proaktif melakukan coklit data pilkada,” kata Ganjar.
Menurutnya, coklit penting agar semuanya sesuai dengan data yang ada guna memastikan setiap masyarakat sudah terdaftar mempunyai hak pilih pada pilkada mendatang.
Masyarakat di 21 kabupaten/kota yang akan mengelar pilkada 2020, lanjut Ganjar, supaya untuk mendukung dan mensukseskan kegiatan coklit.
Kepada KPU selaku penyelenggara pemilu, Ganjar meminta untuk menyiapkan skenario-skenario proses pemilihan, karena kondisi pandemi Covid-19 masih belum bisa diprediksi selesai sampai kapan.
Baca juga :
- Ngaku Anggota Polisi Resmob, 2 Remaja Semarang Peras Pelaku Balap Liar
- PGRI Jateng Minta Kepala Daerah Baru Dilantik Prioritaskan Sektor Pendidikan
- Ganjar Dampingi Jokowi Resmikan KRL Solo-Jogja
- Mahasiswa Unisri Solo Raih The Best Talent Ajang Putra Putri Kampus Indonesia
- Kepala SMP di Semarang Menginginkan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
“Harapannya Covid saat pilkada pada Desember sudah menurun. Bila belum, KPU saya minta sudah mengantisipasi dengan jarak harus, pakai masker, petugas pemilihan pakai APD lengkap, disediakan tempat cuci tangan, dan pengaturan jam lebih panjang agar tidak terjadi penumpukan pemilih,” harap Ganjar.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang, Henry C Gultom yang mendampingi petugas PPDP menyatakan, coklit dilakukan serentak secara nasional mulai Sabtu (18/7).
“Target coklit selesai pada 13 Agustus mendatang, sehingga meski masih pandemi Covid, kegiatan harus tetap berjalan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” jelas dia.
Tujuan coklit, sambung Henry, guna memastikan data warga yang akan dijadikan dasar penyusunan daftar pemilih tetap pilkada mendatang.
“Jadi data pemilih nantinya bisa bertambah atau berkurang sesuai hasil coklit,” ujar dia.