Wonosobo, Kabarku.net – Pandemi covid-19 membuat sebagian warga kesulitan ekonomi. Merespon hal ini, TP PKK Wonosobo Jawa Tengah membuat Program Jogo Tonggo Wonosobo Biso. Realisasinya adalah melakukan kegiatan sosial, yakni setiap Jumat pagi menggelar Cantelan Berkah (Caber) di depan Rumah Dinas Wakil Bupati Wonosobo.
Wakil Ketua TP PKK Wonosobo, Ani Agus Subagiyo, selaku penggagas Caber mengatakan, program ini merupakan program sosial berupa sedekah untuk masyarakat. Barang yang disedekahkan diantaranya sembako, bahan makanan pokok, sayuran, mi instan, makanan matang berupa roti, nasi bungkus, jajanan, minuman dan pakaian. Sasaran utamanya adalah masyarakat terdampak covid-19.
“Sumber barang yang dibagi di Program Caber ini juga dari masyarakat. Kami mengajak masyarakat yang memang memiliki kelebihan rejeki untuk ikut berpartisipasi menyalurkan sedekahnya. Jumlah juga tidak kami batasi. Mau banyak monggo, sedikit juga monggo. Barang bisa dikirim setiap waktu ke Pendopo Wakil Bupati Wonosobo,” kata Ani Agus Subagiyo seperti dikutip Magelangeksprescom, Sabtu (18/7/2020).
Dikatakan Ani, gerakan sosial ini sangat penting digaungkan. Tidak hanya di wilayah kota, namun juga perlu di lakukan di wilayah kecamatan dan pedesaan, sehingga membentuk kesadaran saling berbagi dan bergotong royong.
“Diharapan, kebiasaan ini lama–lama kan membentuk perilaku, saling berbagai dan bergotong royong dengan sesama,” katanya.
BACA BERITA LAINNYA:
- LBH Rupadi Tambah 31 Kader Paralegal Muda Non Litigasi
- Ormas Tionghoa di Indonesia Bantu 1 Juta Ton Beras dan 20 Juta Masker
- Arab Saudi Wajibkan Jamaah Haji 2021 Vaksin Covid-19
- Saat Ganjar dan Risma Nikmati Pijatan Terapis Disabilitas
- Demokrat Jateng Tak Akui Hasil KLB yang Tetapkan Moeldoko Ketua Umum
Selain Program Jogo Tonggo Wonosobo Biso dengan membagi sembako dan makanan matang, Ani juga selalu bersosialisasi, mengingatkan masyarakat Wonosobo untuk senatiasa menjalankan protokol kesehatan, seperti cuci tangan, jaga jarak dan gunakan masker dalam setiap aktivitas.
“Protkol kesehatan tidak boleh ditinggalkan, meski membantu sesama, tetap dijalankan, Ini untuk meminimalisir penularan. Saat ini Wonosobo juga belum zona hijau. Harus ada upaya yang lebih keras dan disiplin lagi dari semua lapisan masyarakat,” terangnya.