Semarang, Kabarku.net – Dinas Perdagangan Kota Semarang menyatakan Pasar Johar belum bisa ditempati pedagang, karena proses pembanggunan belum rampung semua.
Semula direncanakan para pedagang yang saat ini direlokasi akibat Pasar Johar terbakar, sudah bisa menempati pasar tradisional pertengahan tahun 2020.
Kepala Dinas Perdagang Kota Semarang Fravarta Sadman mengatakan, saat ini pembangunan Pasar Johar belum rampung 100%.
“Padahal para pedagang inginnya masuk bersama-sama, tidak sendiri-sendiri menempati blok yang sudah jadi,” katanya saat dengan pendapat dengan Komisi D DPRD Kota Semarang, Selasa (14/7).
Proses pembangunan Pasar Johar, sambung Fravarta belum bisa rampung sesui target, karena adanya penyesuaian anggaran untuk pananganan Covid-19.
Kondisi ini menyebabkan paket pekerjaan yang sudah ditenderkan untuk dikerjakan terpaksa ditunda, karena tidak ada anggaran.
Selain masalah pembangunan Pasar Johar, Fravarta kepada anggota Komisi D menyampaikan progres dan capaian kerja Dinas Perdagangan tahun 2019-2020 serta target pendapatan.
Baca lainnya :
- Ormas Tionghoa di Indonesia Bantu 1 Juta Ton Beras dan 20 Juta Masker
- Arab Saudi Wajibkan Jamaah Haji 2021 Vaksin Covid-19
- Saat Ganjar dan Risma Nikmati Pijatan Terapis Disabilitas
- Demokrat Jateng Tak Akui Hasil KLB yang Tetapkan Moeldoko Ketua Umum
- Tim MRI-ACT Beri Pelayanan Kesehatan Warga Korban Banjir Semarang
Target pendapatan Dinas Perdagangan sebelum adanya Covid-19 senilai Rp49.3 miliar, tapi adanya pandemi Covid-19 disesuaikan Rp11 miliar.
“Adanya recofusing anggaran dan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berdampak pada target pendapatan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Fravarta juga menyampaikan upaya kegiatan pencegahan Covid-19 yang telah dilakukan di pasar dan mall.
“Sampai saat ini sudah ada 10 pasar dan 1 mall telah di sterilisasi dan penyemprotan disifektan,” jelasnya.