Semarang, Kabarku.net – Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah menyoroti bantuan sosial (bansos) paket sembilan bahan pokok (sembako) dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk warga terdampak Covid-19.
Menurut Anggota Komisi E DPRD Tazkiyatul Mutmainnah kualitas paket bantuan sembako selama ini kurang bagus.
“Ke depan bantuan sembako seperti beras, minyak, dan lainnya yang akan disalurkan kualitasnya harus baik. Kalau buruk kasihan masyarakat,” katanya.
Kualitas sembako yang baik, lanju Iin, panggilan Tazkiyatul Mutmainnah merupakan bentuk perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng kepada warga.
Di samping kualitas bantuan sembako yang baik, menurut anggota dewan dari Fraksi Partai Kebangkitab Bangsa (PKB) perlu juga memperhatikan asas kecermatan penerima.
Sebab data warga penerima bantuan yang dijadikan acuan dasar pembagian bantuan masih sangat kacau serta kurang tepat sasaran.
Politisi perempuan yang juga ketua PW Fatayat NU Jateng menyebutkan banyak temuan data yang tidak sinkron dengan kondisi yang sebenarnya.
Ada nama-nama orang yang sudah meninggal masih saja terdata penerima bantuan, sedangkan orang yang benar benar miskin malah tidak masuk data.
“Saya minta data ini harus segera diperbaharui dan jangan asal copy paste saja harus diklarifikasi lapangan,” tandas Iin.
Sementara Ketua Komisi E DPRD Jateng Abdul Hamid menyatakan, beberapa waktu lalu secara khusus mengelar rapat tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2021.
Dalam rapat itu, dilakukan evaluasi program 2020, seperti bantuan sosial untuk masyarakat dan sejumlah panti yang tersebar di seluruh Jateng
“Evaluasi ini guna mencapai target-target terbaik pada 2021 mendatang untuk masyarakat Jateng,” ujar Hamid.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Sosial Jateng Harso Susilo mengatakan akan memperbaiki pola distribusi dan kualitasnya lebih baik.