Semarang, Kabarku.net – Gencar melakukan rapid test dan swab test missal, angka kasus positif Covid-19 di Kota Semarang dalam sepekan turun dratis.
Menurut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam sepekan angka kasus pasien positif Covid-19 turun sekitar 800-an.
“Saat ini data pasien positif Covid-19 sebanyak 704 orang,” katanya kepada wartawan di Semarang, Senin (27/7).
Sedangkan untuk pasien yang sembuh, lanjut Hendi panggilan Hendrar Prihadi sebanyak 2.548 orang dan meninggal dunia sebanyak 382 orang.
Penurunan angka pasien positif Covid-19, sambung ia, karena pihaknya gencar melakukan rapid test dan swab test massal di masyarakat sehingga dapat mendeteksi sedini mungkin kalau ada orang terpapar virus tersebut.
Baca juga :
- LBH Rupadi Tambah 31 Kader Paralegal Muda Non Litigasi
- Ormas Tionghoa di Indonesia Bantu 1 Juta Ton Beras dan 20 Juta Masker
- Arab Saudi Wajibkan Jamaah Haji 2021 Vaksin Covid-19
- Saat Ganjar dan Risma Nikmati Pijatan Terapis Disabilitas
- Demokrat Jateng Tak Akui Hasil KLB yang Tetapkan Moeldoko Ketua Umum
“Tes massal terus dilakukan jadi mampu mendeteksi pasien-pasien positif lebih awal lebih dari 90% statusnya orang tanpa gejala (OTG),” ungkapnya.
Lebih lanjut Hendi mengatakan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang fokus memperbanyak stok vitamin dan terus mensosialisasikan pemakaian masker kepada masyarakat.
Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Semarang telah diminta memperbanyak stok vitamin dan masker guna dibagikan kepada masyarakat.
“Saya meminta Dinas Koprasi dan UMKM Kota Semarang untuk mengkoordinir para pedagang masker dan jamu agar mendistribusikan barangnya ke masyarakat,” ujarnya.
Guna penanggulangan Covid-19 di Kota Semarang, sambung Hendi selalu berkoordinasi dengan Wakil Walikota Semarang Herviarita Gunaryati sehingga langkahnya seirama.
“Kami melaksanakan perintah Presiden untuk menjaga gas dan rem. Gas artinya melakukan upaya-upaya membangkitkan ekonomi dan injak rem artinya jika sampai ditemukan klaster-klaster baru harus memprioritaskan kesehatan,” jelas Hendi.