Semarang, Kabarku.net – Kementerian Agama (Kemenag) diharapkan segera membagikan dana bantuan operasional pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan Islam.
Percepatan pembagian bantuan tersebut akan mempercepat penyelesaian problem di pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan Islam di masa pandemi Covid-19.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, Kemenag mempunyai dana sekitar Rp2 triliun agar segera dibagikan.
“Dana itu agar segera dibagikan. Kalau kami harus membantu akan membantu malalui dana Badan Amil Zakat Nasional Jawa Tengah,” katanya di Semarang, Rabu (22/7).
Pengasuh dan pengelola pondok pesantren (ponpes) di Jawa Tengah, sambung Ganjar, sudah melakukan pertemuan di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada hari Senin (20/7).
Rapat dipimpin Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen dan dihadiri Ketua MUI Jateng Ahmad Daroji membahas berbagai permasalahan yang terjadi di ponpes pada masa pandemi Covid-19.
Permasalahan itu di antaranya terkait pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan ponpes hingga kemungkinan adanya masalah ekonomi sebagai dampak pandemi.
Baca juga :
- Dapatkan 5 Khasiat Baca Zikir Hasbunallah Wanikmal Wakil
- Ngaku Anggota Polisi Resmob, 2 Remaja Semarang Peras Pelaku Balap Liar
- PGRI Jateng Minta Kepala Daerah Baru Dilantik Prioritaskan Sektor Pendidikan
- Ganjar Dampingi Jokowi Resmikan KRL Solo-Jogja
- Mahasiswa Unisri Solo Raih The Best Talent Ajang Putra Putri Kampus Indonesia
Kepada ponpes yang sudah dibuka harus taat terhadap protokol kesehatan dan santri sudah ada di dalam ponpes diharapkan tidak keluar-masuk karena berbahaya.
“Santri yang belum masuk jangan dulu. Bila pondok pesantren ada masalah ekonomi misalnya akan pakai jaring pengaman. Untuk itu Kementerian Agama segera memberikan bantuan,” ujar Ganjar.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen sebelumnya mengatakan, berbagai upaya harus dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di ponpes.
Penerapan protokol kesehatan harus dikedepankan terutama terkait penggunaan masker, jaga jarak, dan sering cuci tangan.
Serta menjaga kebersihan di lingkungan ponpes. Para santri harus menjadikan kebiasaan baru itu sebagai budaya sehari-hari.
“Para santri harus menjadi garda terdepan menjaga kesehatan kiai, pengasuh, dan penghuni ponpes lainnya. Jangan sampai ada cluster baru dari ponpes. Inilah pentingnya ada Satgas Jogo Santri di masing-masing ponpes,” jelas Taj Yasin.
Taj Yasin berharap para santri juga bisa menjadi agen edukasi bagi masyarakat atau lingkungan terdekatnya dalam penanganan Covid-19.
“Santri harus menjadi garda terdepan, menjadi contoh dan teladan dalam penanganan Covid-19,” tandas dia.