Magelang, Kabarku.net – Pandemi Covid-19 ternyata tidak membawa dampak usaha budidaya ikan arwana di Di Dusun Sorogenen, Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng).
Sebaliknya, membawa berkah karena penjualan ikan arwana yang mencapai puluhan hingga ratusan juta tersebut justru naik mencapai 20% dari kondisi normal.
Menurut, salah satu pembudidaya ikan arwana, Fajar Sodiq penjualan ikan arwana sebagian besar di ekspor ke China.
“Saya menggandeng teman dari Jakarta untuk di ekspor ke China. Di masa pandemi Covid-19, penjualan justru naik 20 persen,” ujarnya.
Pada hari biasa, sambung Fajar, dalam satu minggu mengirim sekitar 15 ekor arwana dewasa untuk di ekspor ke China, tapi pada masa pandemi Covid-19 mengirim sebanyak 20 ekor.
Selain itu juga ditambah ratusan anakan ikan arwana yang harga sekitar Rp18 ribu per ekor. Jumlah pengiriman tersebut akan meningkat di kisaran bukan Desember sampai Februari.
“Untuk harga arwana antara puluhan hingga ratusan juta rupiah tergantung jenisnya,” jelas Fajar.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo seperti dikutip dari humas.jatengprov.go.id, pernah mengunjungi pembudidayaan ikan arwana yang sedang panen.
“Di tengah pandemi Covid-19 ini ternyata menyimpan berkah untuk para pembudidaya ikan arwana. Penjualan malah naik dan di ekspor ke China,” ujar Ganjar.
Menurut, Fajar dirinya membudidayakan empat jenis ikan arwana yakni silver Brazil, Papua, Arwana Kalimantan sampai jenis Red Super.
Padahal harga jenis ikan mencapai jutaan rupiah, sedangkan yang Red Super bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Fajar menjelaskan, budidaya ikan air tawar di dusun ini telah berlangsung secara turun temurun. Semula hanya ikan bias dan ikan hias, kemudian berkembang ikan arwana, karena kadar air di dusun yang dekat dengan sungai Pabelan sangat cocok untuk ikan arwana.
“Saya mulai budidaya ikan arwana sejak 2009, karena keuntungan besar para tetangga setelah saya ajari kemudian banyak yang ikut membudidayakan ikan arwana sampai sekarang,” jelas Fajar.