Magelang, Kabarku.net – Pengasuh pondok pesantren di seluruh Jawa Tengah (Jateng) diminta untuk mengetatkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di lingkungan pondok.
Permintaan ini disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meresmikan gedung SMP Birrul Ummah Tegalrejo Magelang, Kamis (16/7).
Pengetatan protokol kesehatan ini agar tidak sampai terjadi pondok pesantren (ponpes) menjadi salah satu klaster penyebar virus Covid-19.
Karena saat ini sudah banyak ponpes di Jateng yang melakukan aktivitas, dengan ribuan santri dari berbagai daerah di Jateng dan luar provinsi.
“Saya mendapat pesan dari beberapa anak muda Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai negara. Mereka meminta agar ada upaya pencegahan penularan Covid-19 di pondok pesantren, karena tidak rela, romo kai dan ibu nyai meninggal karena Covid,” kata Ganjar.
Menurutnya, saat bertemu dengan Presiden Jokowi Rabu (15/6) juga mengingatkan tentang disiplin protokol kesehatan yang ketat.
Untuk itu, Ganjar meminta seluruh pengasuh pondok pesantren memperketat protokol kesehatan dengan meminta semua aktivitas santri harus disiplin memakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan pakai sabun.
“Persoalan di pondok pesantren banyak yang airnya tidak mengalir sehingga kalau wudu atau mandi di kolam bersama. Ini harus dibenahi, termasuk saat santri mengaji atau tidur,” pintanya.
baca juga :
- Gelar Operasi, Polda Jateng Dapati Tempat Hiburan Malam Langgar Jam Operasional PPKM Skala Mikro
- Riyono Salurkan Bantuan Perahu Karet Untuk Tangani Banjir Pekalongan
- Siswa SMP Buat Smart Face Shield Alat Ukur Suhu Tubuh Gantikan Thermo Gun
- 11 SD Gugus II RA Kartini Solo Deklarasi Sekolah Ramah Anak
- Abu Jahal (Penerus generasi Fir’aun)
Dalam kesempatan itu, Ganjar memberikan bantuan untuk sejumlah yayasan, ponpes, sekolah keagamaan, dan lainnya senilai Rp705 juta.
Salah satu penerima adalah Yayasan Birrul Ummah Tegalrejo yang mendapat bantuan senilai Rp60 juta
Pengurus Yayasan Birrul Ummah, K.H Zainul Habib menyatakan, terima atas perhatian pemerintah terhadap pengembangan pendidikan keagamaan di Magelang.
“Adanya perhatian ini membuat tambah semangat untuk mendidik anak-anak menjadi generasi yang cerdas dan religius,” ujar dia.
Zainul memastikan, bahwa kegiatan belajar mengajar di yayasannya semuanya menerapkan protokol kesehatan yang ketat.