Semarang, Kabarku.net – Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah berharap Universitas Negeri Semarang (Unnes) lebih aktif dan sensitif pada persoalan paham kebangsaan.
Ketua PW Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah (Jateng) H. Sholahuddin Aly SH atau Gus Sholah menyatakan, Unnes agar melakukan langkah antisipasi terhadap maraknya isu berkembang akhir-akhir ini yakni komunisme dan radikalisme.
“Perguruan tinggi dalam hal ini Unnes sebagai pondasi pencetak generasi masa depan bangsa harus memperkuat benteng terhadap paham komunisme dan radikalisme,” katanya saat bersilaturahmi dengan Rektor Unnes Prof. Dr. Fathur Rokhman, di ruang kerjanya, Senin (6/7).
Gus Sholah didampingi sejumlah pengurus yakni Bidang Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Jateng, Bidang Media dan Cyber Ansor Jateng, Badan Ansor Anti-Narkoba, dan lainnya.
“Kami mengimbau perguruan tinggi (PT) perlu membentuk semacam gugus tugas khusus membidangi pencegahan paham menyimpang dan pengembangan paham kebangsaan,” harapnya.
Rektor Unnes Fathur Rokhman yang didampingi Plt Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Dr. Hendi Pratama; dan Staf Ahli Rektor Bidang Hukum M. Azil Masykur SH MH menyatakan, merasa senang dikunjungan GP Ansor Jateng karena seperi merasa didatangi keluarga sendiri.
Terkait persoalan radikalisme dan komunisme, Fathur Rokhman menegaskan menjadi salah satu tugas perguruan tinggi adalah deradikalisasi.
Langkah Unnes lanjut ia, menggandeng sejumlah pesantren di sekitar kampus dengan mendorong mahasiswa agar mengikuti pengajian yang ada.
“Kampus bisa membentengi mahasiswa dengan kurikulum pendidikan, tapi ketika ke luar dari kampus sulit, karena banyak simpul yang dijadikan tempat mendidik paham radikal,” jelas Fathur Rokhman.
Dalam waktu dekat, menurut rektor, Unnes akan melakukan evaluasi terhadap deradikalisasi di lingkungan kampus. “Arahnya adalah agar mahasiswa tidak memiliki paham menolak Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UU Dasar 1945,” tandas dia.