Semarang, Kabarku.net – Anda suka martabak? Jika suka, silahkan sekali-sekali mencoba ‘Nona Martabak’. Anda akan mendapatkan merasakan rasa yang khas dari martabak ini.
Saat ini sudah ada empat cabang ‘Nona Martabak di Kota Semarang, yakni Jalan Fatmawati Tembalang, Pasar banyumanik, Pasar Mangkang, dan Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan.
Siapa pemiliknya? Meski namanya Nona Martabak, tapi pemiliknya bukanlah seorang wanita. Pemiliknya adalah seorang pemuda, alumni UIN Walisongo Semarang.
Dia adalah Muhammad Arif Fauzan, pemuda asal Lebaksiu Kabupaten Tegal. “Nama “Nona Martabak” itu singkatan dari Nolong Nasib,” katanya, Senin (27/7/2020).
Pemuda yang biasa disiapa Ojan baru memulai usaha ini yakni tanggal 5 bulan Februari 2019. Dimulai dengan penjual martabak kebanyakan, yaitu pakai gerobak. Saat itu pakai gerobak bekas jualan gorengan, lalu make over agar pantas untuk jualan martabak.
Baca juga :
- WHO Sebut Kasus Baru Covid-19 Berkurang dan Kematian Turun 20%
- Penjual Karangan Bunga Panen Order Jelang Pelantikan Wali Kota Semarang
- Ganjar Minta Dana ke Pusat Rp3,19 Triliun Untuk Tangani Banjir Pantura
- Ganjar Panggil Kepala BBPJN Untuk Atasi Kerusakan Jalan Pantura
- Kantor PWI Jateng, Balaikota Semarang, Kantor Gubernur Kebanjiran
“Keluarga dan saudaranya di kampung halaman yaitu di Lebaksiu Tegal sudah akrab dengan kuliner martabak ini. Martabak adalah makanan sehari-hari di kampong saya,” kata mantan mantan Presiden BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Walisongo Semarang ini.
Baru sekitar 18 bulan sudah berdiri empat cabang. Namun, menurut Ojan, itu dilalui dengan perjuangan yang berat. Ojan mengaku pernah mengalami nasib yang kurang mengenakkan, yakni saat dagangannya sepi pembeli.
“Pernah berjualan sehari full, hanya ada tiga pembeli. Malahan sampai ada di mana seharian gak ada yang beli sama sekali. Saya sempat berfikir untuk ganti usaha karena rasa-rasanya usaha martabak gak ada yang minat. Tapi karena bikin usaha lain juga susah dan harus keluar modal lagi ya akhirnya saya mantapkan lagi niat saya dan lebih serius lagi membranding produk-produk saya,” kisahnya.
Ojan terus berusaha dengan melakukan inovasi. Dia mencoba menu-menu baru yang belum ada pada produk-produk martabak lain. Eksplorasi menu-menu baru terus dilakukan hingga saat ini.
Baca Berita Lainnya:
- WHO Sebut Kasus Baru Covid-19 Berkurang dan Kematian Turun 20%
- Penjual Karangan Bunga Panen Order Jelang Pelantikan Wali Kota Semarang
- Ganjar Minta Dana ke Pusat Rp3,19 Triliun Untuk Tangani Banjir Pantura
- Ganjar Panggil Kepala BBPJN Untuk Atasi Kerusakan Jalan Pantura
- Kantor PWI Jateng, Balaikota Semarang, Kantor Gubernur Kebanjiran
“Sekarang saya juga punya menu baru yaitu black martabak mozzarella. Sepertinya ini adalah baru pertama kali ada menu martabak seperti ini, setidaknya di Semarang,” ungkapnya.
Ojan mengatakan jika bahan-bahan adonan black martabak mozarella bikinannya didatangkan langsung dari kampung halamannya karena bahan-bahan tersebut sulit didapatkan di pasar-pasar atau toko-toko yang ada di semarang.
“Bahan-bahannya saya datangkan khusus dari kampung halaman saya di Lebaksiu tegal, di daerah lain nggak ada. Sambal blakc martabak mozarella juga saya buat khusus dengan bahan-bahan khusus, jadi nanti sambalnya ada rasa asam manis dan sedikit kejunya,” jelasnya.